Sumatratimes.com.Rokanhilir – Kami nyatakan sampai hari ini iuran PGRI itu seragam Rp. 4000 yang berdasarkan hasil Kongres Nasional PGRI Solo Tahun 2013.
Demikian Ungkap Ketua PGRI Kabupaten Rokanhilir Zulfikar SE.MM guna menjawab permasalahan tentang ketransparansi uang Iuran yang di pungut kepada Anggota.
Zulfikar memaparkan secara rinci bahwa dana rutin tersebut bukanlah semata hanya untuk pengurus Kabupaten saja melainkan sesuai peruntukannya 10% (Rp 400) Disetor ke PB PGRI Pusat, sedangkan 20% nya (Rp800) untuk PGRI Provinsi Riau selanjutnya untuk PGRI Kabupaten sebanyak 30% (Rp 1200) dan tinggal di PGRI Cabang Kecamatan sebanyak 40% ( Rp.1600) total Rp 4000.
Bahkan kata Zulfikar lagi,ada beberapa Cabang Kecamatan malah tidak menyetorkan kepada PGRI kabupaten seperti Kec. Rimba melintang tidak pernah Setor sejak tahun 2015, Rantau kopar juga sama dan sejak honor ini macet banyak juga juru bayar tidak tarik iuran PGRI.
“Kalau berdasarkan laporan juru bayarnya, kami dari Kabupaten hanya tahu iuran PGRI itu Rp 4000 perbulan berdasar ketentuan kongres, jadi klu ada yg berbeda dan lebih tinggi itu kebijakan kecamatan masing masing berdasarkan kesepakatan dengan anggotanya tuturnya kepada Sumatratimes.com baru baru ini melalui Via telepon.
Selanjutnya tambah Zulfikar kalau masalah keberadaan dan sumbangsih PGRI dalam memperjuangkan hak hak guru guru di Rohil
tidak perlu jelaskan lagi hal itu di buktikan Pengurus lewat perjuangan PGRI di Kabupaten,Pembayaran gaji,Kesra, Sertifikasi, dana SBY, mau pun tentang SK Honor selama ini tanya sama Pemkab Rohil,siapakah yang bejuang.
“Apakah oknum guru kita yg berurusan langsung dengan pak Bupati dan Pemda kita.. Saya rasa PGRI punya andil menyelesaikannya bahkan saat ini di dampingi Pengacara kami sedang
mendesak Pemda untuk sertifikasi Triwulan IV Tahun 2017 yang saat ini bukan tidak berhasil tetapi masih dalam proses kelengkapan data yang di minta Kejaksaan hasil Ekspos kemarin.
Untuk lebih jelasnya lagi sambung Zulfikar Sekarang honor untuk guru sekolah swasta di hapus.Siapa yg mau berjuang.. Tentu sebagai pengurus PGRI yang berjuang… kemudian juga sudah di ajukan karena tidak ada dasar hukum Pemda bayar gaji guru sekolah swasta maka nya PGRI menggiring bagaimana tetap kawan kawan guru di swasta dan guru di bawah Kemenag dapt haknya.
“Maka kita ajukan dengan nama lain.. Yang akan kita ajukan agar di bayar melalui dana Hibah Kesra dan masih banyak program kita yg mungkin silakan kawan kawan guru yg menilai perjuangan kami di pengurus Kabupaten ini.. Tapi kalau di Kecamatan itu tergantung Pengurus Kecamatanya bersama guru di wilayahnya untuk menjalankan program kerja.ujarnya panjang dan lebar.
Pihak Pengurus berpendapat Agar punya andil di daerahnya maka selaku ketua PGRI Kab menekankan bahwa hanya iuran Hanya Sebesar Rp 4000 dengan ketentuan di atas dan bila ada yg lebih tinggi itu seharusnya kesepakatan internal PGRI di cabang masing masing.
Diakuinya juga soal keterlambatan KTA anggota ,Selaku Pengurus pihaknya memohon maaf kepada seluruh Anggota yang mana saat ini pihaknya secepat mungkin akan membuat KTA yang InsaAllah sudah izin ke PB PGRI pusat agar Pengurus daerah bisa cetak sendiri, uangnya sudah ada dan kedepan bisa membeli mesin cetak yang harganya cukup mahal.
Jadi pihaknya selaku Pengurus Kabupaten mengajak seluruh anggota secara bersama membesarkan PGRI jika ada yg tidak puas silakan komunikasi dengan pengurus baik di cabang maupun Kabupaten atau pun Propinsi tapi janganlah tergesa gesa melapor kesana-sini itupun di karenakan seluruh anggota PGRI adalah guru yang harus jadi panutan.
“Masalah rumah tangga kita selesaikan di tingkatannya.. Dalam waktu dekat saya akan panggil pengurus kec. Utk koordinasi masalah ketidak seragaman iuran ini dan apa dasarnya mereka buat kebijakan tersebut Jadi kami mohon kawan kawan tidak memecahkan kosentrasi kami selama bekerja,tugas berat Sertifikasi Triwulan IV, dana SBY dan dana Tukin yg masih sedang kita perjuangkan.. Belum lagi Honor dan Kesra masih ada janji Pemda kita 3 bln lagi untuk tahun 2017…inikan harus kita kawal. tandasnya penuh tanggung jawab.(R1)