Sumatratimes.com –Realisasi ekspor nonmigas Kepulauan Riau (Kepri) mencapai USD 6,73 miliar sampai dengan akhir September 2019. Negara tujuan ekspor tertinggi masih Singapura dengan porsi mencapai 30,03 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Provinsi Kepri Fadjar Majardi, menjelaskan porsi ekspor ke Singapura ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk periode yang sama 2018, porsi ekspor nonmigas ke Singapura mencapai 40,85 persen.
Kebalikan dengan Singapura, ekspor nonmigas ke Amerika Serikat (AS) dengan China justru mengalami kenaikan. Porsi ekspor Kepri ke China pada 2019 ini mencapai 12,23 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 9,85 persen.
“Sedangkan eksporKepri ke Amerika Serikat juga mengalami peningkatan dari sebelumnya 8,97 persen menjadi 10,95 persen,” kata Fadjar saat melakukan Laporan Tahunan di Hotel Radisson, Batam, Senin (16/12/2019).
Menurutnya Kepri menjadi daerah utama Indonesia yang diharapkan bisa mengambil keuntungan dari perang dagang antara AS dan China.
“Terkait dengan perlambatan nilai ekspor ke Singapura yang menjadi tujuan utama Kepri, angka perlambatan sebesar 10,57 persen di 2019 ini memang menjadi hambatan bagi Kepri, ” Ujar Fajar.
Di sisi lain, hal tersebut menjadi pertanda kalau Kepri harus bergerak mencari negara tujuan ekspor di luar Singapura.
Beberapa negara seperti AS, China, dan beberapa negara di Eropa bisa menjadi pilihan. Sehingga ekspor Kepri tidak lagi terganggu ketika Singapura mengalami perlambatan. (sumber: liputan6.com)
Redaksi: Amran