SumatraTimes.co.id – Korban kematian karena virus corona terus bertambah. Hingga Jumat (31/1/2020) jumlah total kematian akibat wabah virus corona di China tercatat mencapai 259 orang.
Sampai saat ini 21 negara sudah terjangkit virus ini.
Mengutip dari Reuters data sebelumnya yang dirilis pemerintah China mengatakan total korban yang meninggal karena virus corona mencapai 213 orang.
Dikatakan 45 kematian baru di provinsi Hubei, dan satu di kota Chongqing. Ada 2.102 infeksi baru yang dikonfirmasi di Cina pada siang hari, sehingga jumlah akumulasi menjadi 11.791.
“Ada 42 kematian tambahan pada hari Kamis, sehingga jumlah kematian di pusat coronavirus di Wuhan menjadi 204,” tulis CNN International, mengutip pernyataan Otoritas kesehatan Hubei.
Sementara itu, untuk jumlah negara-negara yang terjangkit virus ini mencapai 21 negara, belum ada data pembaharuan. Terakhir dilaporkan Italia, India, dan Filipina menyampaikan kasus pertama mereka pada Kamis (30/1/2020).
Selain China, sebelumnya sejumlah negara sudah melaporkan kasus corona yakni: Jepang, Korsel, Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Sri Langka, Nepal, Uni Emirat Arab, Australia, Kanada, AS, Jerman, Finlandia dan Prancis.
Badan Kesehatan Dunia PBB, WHO, akhirnya menyatakan darurat internasional terkait wabah virus corona yang mematikan.
“Alasan utama deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di China tetapi karena apa yang terjadi di negara lain,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis waktu setempat, sebagaimana dilaporkan Reuters.
WHO kuatir virus ini mewabah ke negara dunia ketiga, yang dengan sistim dan pelayanan kesehatan rendah. “Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah,” ujar Tedros.
Badan Kesehatan Dunia PBB, WHO, akhirnya mendeklarasikan keadaan darurat internasional terkait corona.
Ia menegaskan peningkatan status ini menjadikan corona hal darurat yang perlu diperhatikan masyarakat internasional. Meski begitu, ini bukan berarti WHO tidak percaya kemampuan China menangani virus.
Namun penyebarannya yang masif menjadi fokus badan dunia ini. Apalagi jika masuk ke wilayah yang penanganan kesehatannya jauh di bawah China.
“Kita semua harus bertindak bersama sekarang untuk membatasi penyebaran lebih lanjut … Kita hanya bisa menghentikannya bersama,” tegasnya lagi.
Virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan China, Desember 2019 lalu. Namun menjadi viral di Januari ini. (sumber: CNBC Indonesia)
Redkasi/Editor: Amran