SumatraTimes.co.id – Manajemen Pekanbaru Pos Group (PPG), yang membawahi surat kabar harian pagi Pekanbaru Pos, dan harian pagi Posmetro Rohil, tidak memenuhi panggilan ke dua dari Bupati Rohil, melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Rohil.
Berdasarkan surat pemanggilan tertanggal 18 Februari 2020, yang ditandatangani Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker Rohil Irawan SE MSi, pertemuan membahas laporan dan kasus hubungan industrial dengan mantan karyawan, dijadwalkan pada Senin, 2 Februari 2020, pukul 10.30 wib.
Akan tetapi sampai pukul 12.00 WIb, dan sampai pukul 14.30 Wib, tak satupun manajemen Pekanbaru Pos, dan Posmetro Rohil (Pekanbaru Pos Group), yang datang memenuhi panggilan.
Kasi Hubungan Industrial Disnaker Rohil Haryadi Tamrin S.Sos MSi, mengatakan dimasa pemanggilan kedua belum ada manajemen Pekanbaru Pos, dan Posmetro Rohil (Pekanbaru Pos Group) melakukan koordinasi dengan Disnaker Rohil, meski didalam surat dicantumkan nomor kontak person Kasi Hubungan Industrial Disnaker Rohil.
Tak kunjung dihubungi manajemen Pekanbaru Pos dan Posmetro Rohil, sekitar pukul 14.20 Wib, Kasi Hubungan Industrial menghubungi saudara Muryadi, pimpinan Posmetro Rohil, dan perwakilan Pekanbaru Pos di Bagansiapiapi, Rohil.
“Tadi waktu ditelpon, Muryadi kata surat pemanggilan ke dua itu sudah sampai. Tapi manajemen Pekanbaru Pos (PPG) di Pekanbaru belum ada kesempatan untuk datang. Tadi juga disepakati dengan Mulyadi dilakukan pemanggilan ke tiga,” kata Haryadi.
Berdasarkan penjelasan Haryadi, pimpinan Posmetro Rohil dan Pekanbaru Pos di Bagansiapiapi Muryadi, persoalan hubungan industrial dengan mantan karyawan di Bagansiapiapi bukan urusan mereka, tapi merupakan urusan manajemen di Pekanbaru.
Disnaker Rohil, jelas Haryadi, akan memanggil Manajemen Pekanbaru Pos Group, dan karyawan yang mengajukan tuntutan penyelesaian hubungan industrial untuk yang ke tiga kali.
“Kita jadwalkan surat pemanggilan ketiganya minggu depan. Kita ingin sengketa hubungan industrial ini selesai segera, apa lagi sekarang banyak kasus hubungan industrial yang masuk dan juga harus segera diselesaikan,” jelas Haryadi. (Amran)