SumatraTimes.co.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut kini negaranya sedang berada dalam momen tersulit disebabkan mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Dari data yang dihimpun melalui Worldometers, hingga Minggu (5/4/2020), jumlah terinfeksi di AS mencapai lebih dari 300.000 jiwa.
Bahkan dalam sehari terakhir, Amerika mengumumkan ada 34.196 kasus baru yang dilaporkan.
Sedangkan kasus meninggal, ada penambahan 1.048 kasus. Hingga total kematiannya pada Minggu (5/4/2020) pagi berjumlah 8.452 jiwa.
Sebelumnya pada konferensi persnya di bulan April, Trump mengaku dia ingin ekonomi di Amerika kembali normal. Untuk itu, ia menyarankan agar para warganya bekerja seperti biasa.
Namun, yang didapatkan Amerika justru jumlah kasus positif corona melonjak drastis, sejak pengumuman Trump itu disiarkan.
Dalam konferensi terbarunya pada, Sabtu (4/4/2020), Trump tidak mengatakan hal serupa.
Sebaliknya, ia mengatakan akan ada banyak kematian akibat virus corona atau Covid-19 baru-baru ini.
“Sayangnya, akan ada banyak kematian. Akan ada kematian,” ujar Trump, Sabtu (4/4/2020), melansir dari Sky News.
Presiden AS Donald Trump Umumkan Darurat Nasional Virus Corona (Twitter Donald Trump)
Tetapi ia juga mengatakan dia ingin virus “ditaklukkan” secepat mungkin.
Sebab, Trump memperingatkan agar masyarakat Amerika harus kembali bekerja.
Trump mengatakan ia ingin pembatasan yang diberlakukan di banyak negara bagian untuk dilonggarkan lebih cepat.
Ia juga telah berbicara mengenai liga olahraga profesional tentang melanjutkan kembali kompetisi secepat mungkin.
“Negara ini tidak dirancang untuk ditutup. Obatnya tidak bisa lebih buruk dari masalahnya.” lanjutnya.
Di sisi lain, Dr Anthony Fauci, ahli penyakit infeksi pemerintah AS, mengatakan tentang aturan jarak sosial bekerja.
“Meskipun kita sadar dan sesulit ini, apa yang kita lakukan adalah menjaga jarak,” paparnya.
Selanjutnya, ribuan personil militer akan dikerahkan ke berbagai negara untuk membantu perang melawan pandemi.
Sekitar 1.000 dari ini, termasuk dokter dan perawat militer, akan pergi ke New York, negara yang paling parah dilanda.
Seperti diketahui, New York saat ini memiliki 114.775 kasus positif corona. Dengan total kematian sebanyak 3.565 jiwa. ***
Sumber: Tribunnews.com
Editor. : amran