SumatraTimes.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas untuk membahas peta jalan pendidikan tahun 2020-2035.
Dalam ratas, Jokowi mengatakan dasar pembentukan sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang akan jauh berbeda.
“Karena cara bekerja masa depan akan jauh berbeda dari yang kita alami hari ini. Pembentukan SDM unggul tidak bisa lagi berdasarkan perkembangan ilmu yang dibentuk berdasarkan tren masa lalu, tapi tren masa depan,” kata Jokowi saat membuka ratas yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/6/2020).
Karena itu, Jokowi meminta jajarannya untuk menjadikan negara-negara lain yang sistem pendidikannya telah berhasil mengadaptasi perubahan yang baru sebagai tolok ukur atau benchmarking. Misalnya Australia dan Finlandia.
“Untuk itu saya minta dilakukan benchmarking pada negara-negara yang berhasil adaptasi sistem pendidikan untuk menghadapi perubahan kebutuhan di masa depan. Seperti di Australia untuk pendidikan anak usia dini, Finlandia pendidikan dasar dan menengah, di Jerman untuk pendidikan vokasi, di Korea untuk perguruan tinggi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta SDM unggul yang dibangun ke depannya merupakan SDM yang berkarakter. SDM yang berakhlak mulia dengan meneguhkan nilai-nilai Indonesia.
“SDM unggul yang ingin kita bangun adalah SDM yang berkarakter, yang berkakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai Indonesia dan Pancasila, pendidikan karakter tidak boleh dilupakan karena ini merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa,” kata Jokowi.***
Sumber: detiknews
Editor: amran