SumatraTimes.co.id – Bank Indonesia (BI) memprediksi ekonomi Batam akan tumbuh di atas 5 persen pada tahun 2021. Syaratnya, Batam harus bisa mengendalikan kasus Covid-19.
Kapala BI Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri), Musni Hardi K Atmaja mengatakan secara umum saat ini Batam sudah mampu mengendalikan pertumbuhan kasus positif Covid-19.
Ia memperkirakan, dengan adanya penerapan new normal atau tatanan hidup normal baru di Batam, akan menghidupkan sektor utama dan mulai ada pergerakan pertumbuhan ekonomi.
“Dengan upaya ini prediksi ekonomi Batam akan pulih di 2021 dengan angka di atas 5 persen,” ujarnya dalam rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam di Panggung Dataran Engku Putri, Selasa (23/6/20) lalu.
Musni mengatakan, agar prediksi ini tak meleset, pemerintah daerah perlu melakukan penguatan khususnya sektor penunjang perekonomian seperti menjaga inflasi. Penguatan harus digeber hingga Desember 2020.
Menurut dia, untuk menjaga inflasi hingga akhir tahun, pemerintah daerah perlu meningkatkan produksi pangan. Musni memberi contoh negara Vietnam dalam penerapan teknologi digital di sektor pertanian.
Menurutnya, pertanian digital ini dapat menjadi sumber informasi bagi petani kapan harus menanam, memupuk, takaran pupuk dan sebagainya.
“Kemudian Batam perlu juga meningkatkan kerja sama antardaerah, karena Batam butuh pemasok dari daerah lain,” kata dia.
Di tempat yang sama, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan, pihaknya sudah membuka semua aktivitas ekonomi di daerah ini. Langkah itu demi meningkatkan ekonomi setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Namun, meski aktivitas masyarakat sudah dilonggarkan, Rudi mengingatkan semua pihak agar tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
“Kalau ini tidak selesai (Covid-19) penyelesaian ekonomi menjadi agak sulit. Karena itu,dibutuhkan kesadaran dari kita semua untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.
“Kita akan terus berupaya menangani Covid-19 dan menumbuhkan kembali perekonomian Batam. Dan Pemko Batam tidak bisa sendiri, kita harus bersatu dan bergerak bersama untuk memulihkan ekonomi” ujarnya.
Saat ini, lanjut Rudi, pemerintah sedang fokus menyelesaikan masalah klaster Covid-19 di lingkungan Pasar Toss 3000. Menurutnya, klaster ini butuh perhatian serius mengingat banyaknya masyarakat yang beraktivitas di pasar tersebut.
Rudi optimistis jika klaster Pasar Toss 3000 bisa ditangani segera, maka memberi angin segar dalam penanganan Covid-19 sekaligus bisa membawa perekonomian Batam berjalan kembali di jalur yang benar,” pungkasnya.***
Sumber: barakata.id
Editor : Amran