SumatraTimes.co.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pertanian (AMP) Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru, Selasa (18/8/2020).
Aksi unjuk rasa mahasiswa ini berjalan tertib tidak saling dorong dan tidak ada yang anarkis dengan petugas kepolisian yang tengah berjaga di depan gerbang pintu masuk Kantor Gubernur Riau.
Puluhan mahasiswa ini meminta orang nomor satu di Provinsi Riau, Gubernur Riau H Syamsuar MSi, untuk menemui mereka. Namun Gubri tidak sedang di tempat
Mereka kemudian disambut Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau M Murod, di depan Kantor Gubenur Riau.
M Murod mengatakan bahwa ia diamanahkan untuk menyambut massa aksi tersebut. ” Saya diamanahkan Pak Gubernur Syamsuar untuk menyambut para demonstran dari adik-adik mahasiswa ini, karena Pak Gubernur sedang tidak ditempat,” ujar Murod.
Aksi tersebut menuntut beberapa hal, antara lain:
1. Mendesak Gubri untuk menyelesaikan permasalahan 1,2 juta hektar lahan ilegal di Provinsi Riau.
2. Mendesak Gubri segera menutup perusahaan yang tidak memiliki izin hak guna usaha (HGU).
3. Mencopot Ketua Tim SATGAS karena tidak mampu menyelesaikan permasalahan lahan di Riau selama masa satu tahun kerja.
“Saya meminta kepada Gubernur Riau untuk segera menyelesaikan kasus 1,2 juta ha lahan bermasalah di provinsi Riau. 1 tahun kinerja tim satgas juga belum ada kontribusi nyata bagi masyarakat yang hari ini menjerit persoalan lahan di 9 kabupaten,” kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Fakultas Pertanian UIR, yang juga Kordum aksi tersebut, Rian Syaputra.
Aliansi Mahasiswa Pertanian (AMP) Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR), kata Rian Syaputra, memberikan tengat waktu 7 kali 24 jam kepada Gubri untuk memenuhi tuntutan tersebut.
“Jika tidak diindahkan, maka saya pastikan ribuan mahasiswa akan turun ke jalan,” ujar Rian.
Keberlangsungan dari aksi tersebut dipandu Rahmat Efendi, selaku Koordinator Lapangan (Korlap) sehingga aksi damai tersebut berjalan dengan lancar dan ia mengatakan akan turun kembali ke lapangan jika tuntuntan tidak diproses.
“Saya meminta semua pihak yang terlibat dalam penuntasan masalah lahan 1,2 juta hektar di selesaikan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Jika tidak ada kepastian dan penyelesain, maka kami pastikan akan ada aksi susulan dengan masa yang lebih banyak” katanys.***
Penulis: dian ratna sari
Editor: amran