SumatraTimes.co.id — Sejumlah pulau di Kota Batam, Kepulauan Riau, dikembangkan sebagai kawasan pariwisata bahari, untuk meningkatkan angka kunjungan wisata sekaligus lama tinggal pelancong di kota industri itu.
Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam H Syamsul Bahrum sengaja meninjau dua dari beberapa pulau yang dikembangkan dengan pembangunan resor, yaitu Pulau Pengalap di Kecamatan Galang dan Pulau Nirup di Kecamatan Belakangpadang, akhir pekan.
Syamsul mendukung banyaknya investasi yang masuk ke wilayah tersebut.
“Semoga ini menjadi andalan baru Batam, khususnya di sektor pariwisata bahari. Apalagi pulau Nirup juga memiliki aset kedekatan dengan negara Singapura,” kata dia.
Pulau Nirup berlokasi relatif dekat dari Singapura, sehingga diupayakan terminal feri internasional di sana, dengan pelayaran satu kali di hari biasa dan dua kali di akhir pekan. Mengenai Pulau Pengalap, ia menyatakan pulau di selatan Batam itu direncanakan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.
“‘Kick off pengusulannya sudah dilakukan setahun lalu. Saya juga hadir saat itu sebagai Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Kepri yang mewakili Gubernur Kepri,” kata Syamsul.
Untuk menggesa penetapan KEK Pulau Pengalap, ia meminta pengusaha segera memenuhi persyaratannya. Ia menyatakan, dari kunjungan ke pulau itu akan dibahas bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menentukan langkah-langkah apa yang bisa pemkot demi mempercepat penetapan Pulau Pengalap sebagai KEK.
“Mungkin ada yang bisa kita lakukan dari Pemko Batam untuk mempercepat prosesnya,” kata dia.
Kepri Coral di Pulau Pengalap dikembangkan sejak 2016. Hingga kini sudah terbangun berbagai infrastruktur, antara lain villa, pusat kebugaran, mini market, ‘club house’ tempat karaoke, restoran apung, kapal katamaran, wisata mangrove, air terjun, helipad, akuarium bawah laut, terminal penyeberangan, dan transportasi kapal.
Ke depannya, akan ditambah fasilitas lain berupa lapangan golf, dermaga internasional, marina yacht, kebun buah-buahan, lembaga konservasi, budidaya laut untuk edukasi, villa atas air, hotel berbintang, hotel apung, dan sebagainya.
Perkiraan total investasi mencapai lebih kurang Rp 11 triliun dan akan menyerap hingga 1.000 orang tenaga kerja.***
Sumber: antara/republika.co.id
Editor: amran