SumatraTimes.co.id – Unjuk rasa penolakan pengesahan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di Bandung, Jawa Barat, berujung ricuh, Selasa (6/10/2020).
Massa aksi sempat melakukan penutupan Jalan Layang Pasupati. Massa melakukan perusakan kendaraan berupa sebuah mobil milik polisi.
Kericuhan pecah tepat di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jabar. Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa aksi ada yang mengenakan jas almamater dari berbagai perguruan tinggi.
Mereka awalnya berkumpul di depan Gedung DPRD Jabar. Mereka berorasi, membakar ban dan melakukan aksi teatrikal. Adapun tuntutan mereka yakni mendesak pemerintah mencabut pengesahan UU Cipta Kerja.
Melihat aksi ini, polisi memberikan ruang dengan melakukan penutupan di sekitar lokasi unjuk rasa. Tak lama kemudian, massa aksi kemudian bergeser ke Jalan Layang Pasupati dan melakukan aksi penutupan jalan.
Massa berkerumun di tengah dan menutup jalan mulai dari ujung Fly Over Pasupati mengarah ke Pasteur. Aksi tersebut dilakukan mulai pukul 15.45 WIB hingga 16.57 WIB.
Tampak sejumlah kendaraan dari Suci menuju Pasteur tertahan oleh kerumunan massa. Massa sempat membuka jalan, namun hal itu dilakukan ketika ada ambulans lewat. Setelah itu, mereka kembali menutup jalan.
Suasana memanas
Beberapa menit kemudian, massa mulai melebur dan membubarkan diri. Lalu lintas di jalan kemudian kembali normal. Sementara itu, sebagian massa masih ada yang berunjuk rasa di Gedung DPRD Jabar.
Semakin sore, suasana di lokasi semakin memanas. Di tengah kerumunan bahkan ada yang terlihat melempar sesuatu ke arah aparat kepolisian yang tengah berjaga di belakang pagar pembatas Gedung DPRD Jabar.
Suasana sempat tenang ketika adzan magrib. Namun seusai itu, suasana kembali memanas. Melalui pengeras suara pihak kepolisian mencoba menenangkan massa dan mengimbau mereka untuk membubarkan diri.
Akan tetapi, massa semakin beringas, bahkan mendorong pagar masuk Gedung DPRD.
Kericuhan akhirnya tak dapat dihindari.
Aparat kepolisian sampai menembakan gas air mata ke arah kerumunan massa, mendesak mereka untuk mundur. Gas air mata mulai menyebar, para pengunjuk rasa melarikan diri ke berbagai arah.
Sementara itu, sejumlah massa ada yang merusak satu unit kendaraan kepolisian. Mereka terlihat menggunakan batu dan menginjak-injak mobil tersebut.
“Dimohon untuk tidak anarkis,” kata petugas melalui pengeras suara.
Aksi mencekam ini masih terjadi hingga pukul 18.45 WIB. Barikade yang dibentuk aparat kepolisian sedikit demi sedikit mulai memukul mundur massa ke arah Jalan Diponegoro
Sejumlah ruas jalan ke arah DPRD Provinsi Jabar ditutup sejak kericuhan terjadi. Hal itu dilakukan untuk menghindari bentrokan lebih lanjut.***
Sumber: kompas.com
Editor: amran