SumatraTimes.co.id – Pemkab Rokan Hilir (Rohil) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Satgas Covid-19 Provinsi Riau dan Satgas Penanganan Covid-19 Rohi
Tentang Penanganan Vovid-19 di Kabupaten Rohil, di Gedung Nasional H Misran Rais, Kota Bagansiapiapi, Jumat, 23 Oktober 2020.
Rakoor dipimpin Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar, dihadiri Pjs Bupati Rohil H Rudyanto, Pj Setda Rohil HM Job Kurniawan, Korem Riau, Polda Riau, Kajari Rohil Gaos Wicaksono, Kodim 0321 Rohil, Dan Pos TNI AL Bagansiapiapi, Plt Kadiskes Ahmad Yusuf, Kadisdik HM Nurhidayat, Direktur RSUD dr Pratomo Bagansiapiapi Tribuana Tungga Dewi, Kepala Puskesmas, Camat se Rohil, dan lain-lain.
Di depan peserta rakoor, Gubri H Syamsuar menjelaskan dan memaparkan berbagai hal, antara lain perlunya Pemda Rohil bersama segenap unsur Forkopimda Rohil mempersiapakan kemungkinan-kemungkinan akan terjadi ledakkan pasien positif corona virus disease (covid-19) di Rohil.
Data terakhir yang diperoleh dari Pemda Rohil, Jumat, 23 Oktober 2020, pasien meninggal akibat terpapar positif covid-19 di Rohil mencapai 10 orang, dengan jumlah pasien pisitif yang cendrung terus meningkat.
Secara keseluruhan di Riau, kata Gubri, yang terkonfirmasi positif ada 12.600 orang dari Maret – 22 Oktober 2020. Diprediksi jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Rohil sampai lapan bulan mendatang akan terus meningkat.
Ada beberapa faktor penyebab, diantaranya disebabkan vaksin yang akan diproduksi tahap awal dengan jumlah terbatas hanya 1 juta vaksin, belum diketahui Riau dapat berapa dan daerah mana yang terlebih dahulu mendapatkan vaksin. Vaksin covid-19 yang akan memberikan harapan hidup ratusan juta rakyat Indonesia, akan didistribusikan ke seluruh Indonesia pada Juni 2021.
“Berarti ada lapan bulan lagi dan harus kita antisipasi. Sebab, menunggu lapan bulan lagi jumlah terkonfirmasi positif, yang meninggal dan lainnya akan meningkat. Sementara kita masih perlu pembenahan, terutama fasilitas perawatan pasien positif covid-19. Termasuk di Rohil, fasilitas di RSUD-nya bagai mana? Di mana mereka mau diletakkan kalau tidak disiapkan dari sekarang,” kata Gubri H Syamsuar, perihal rakoor.
Dimasa Pilkada 2020 ini, kata Gubri juga harus diterapkan Pilkada Sehat agar tidak jadi kluster pilkada. Seminggu lalu, kata Syamsuar, Preaiden Jokowi menginggatkan peningkatan yang positif dan meninggal duna, serta angka kesembuhan yang rendah. Kenapa tingkat kesembuhan pasien covid-19 bisa rendah? Artinya di sini, kata Gubri, ada bahaya sehingga harus kita bahas bersama.
“Rabu lalu Pak Luhut Panjaitan berikan autensi kepada kami bahwa fasilitas rumah sakit kita semakin sedikit. Sebab itu harus ada langkah-langkah yang harus kita lakukan agar kondisi tidak semakin berkembang,” ucap mantan Bupati Siak dua periode itu.
Menyinggung penegakkan yustisi pelanggar protokol covid-19, menurut Gubri masih bisa dilakukan secara persuasif, dan para camat bisa melakukan penerapan protokol covid-19 itu secara persuasif. Gubri juga menyampaikan perihal alat pemeriksa sample swab. Gubri menyebutkan pemeriksaan sample suspec covid-19 nantinya akan dilakukan di Kota Dumai. Ada dua unit alat pemeriksa sample itu yang masing-masing berkapasitas 250 sample.
“Jadi nanti sample yang dari Rohil tidak dikirim ke Pekanbaru lagi. Tapi dikirim ke Dumai, sehingga lebih cepat pemeriksaannya,” tandas Gubri Syamsuar.***
Pewarta: amran