SumatraTimes.co.id – Indonesia saat ini sedang fokus untuk mengembangkan kawasan industri untuk memproduksi produk halal. Bakal ada 6 kawasan industri halal (KIH) di Indonesia.
Hal ini dilakukan karena Indonesia disebut menjadi pasar yang besar untuk produk-produk halal di dalam negeri. Selain itu Indonesia juga membidik pasar produk halal di beberapa negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengungkapkan pemerintah saat ini memang sedang mengembangkan kawasan untuk industri halal. Ma’ruf menyebut kawasan ini akan menjadikan Indonesia sebagai tempat produksi halal yang terbesar di dunia.
“KIH yang tumbuh dan berkembang diharapkan akan menarik perhatian investor global untuk menjadikan Indonesia sebagai global produk halal dunia,” kata dia dalam acara KNEKS, Sabtu (24/10/2020).
Ma’ruf menyebutkan saat ini ada sejumlah kawasan yang sedang diproses oleh Kementerian Perindustrian, antara lain Modern Cikande Industrial Estate di Serang Banten, SAFE n LOCK Halal Industrial Park di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, Kawasan Industri Bintan Inti di Kepulauan Riau.
Lainnya adalah Kawasan Industri Batamindo di Batam Kepulauan Riau, Kawasan Industri Jakarta Pulogadung, dan Kawasan Industri Surya Borneo di Kalimantan Tengah.
Kementerian Perindustrian sudah menunjuk Modern Cikande Industrial Estate dan SAFE n LOCK Halal Industrial Park. “Saya meminta Menteri Perindustrian untuk segera memprosesnya,” ungkapnya.
Dalam pengembangan KIH, menurut dia dibutuhkan insentif dan regulasi yang mendukung secara harmonis, termasuk bagi industri produk halal yang terintegrasi di dalam kawasan ekonomi khusus (KEK).
Kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan KIH dapat memperoleh insentif seperti tax holiday dan tax allowance jika industri tersebut dikembangkan dalam kawasan industri.
“Kita juga akan memberikan bentuk kepabeanan dan cukai karena biasanya impor barang modal dan bahan baku bisa dapat bebas bea masuk, juga [bagi] pengembangan kawasan industri untuk tujuan ekspor,” kata Sri Mulyani.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ada beberapa sektor usaha yang akan diprioritaskan masuk industri halal.
Misalnya sektor makanan dan minuman, fesyen, farmasi sampai kosmetik. Nantinya sektor ini diperluas. “Nanti bisa diekspansi ke sektor lain,” ujar Airlangga dalam acara KNEKS, Sabtu (24/10/2020).
Diharapkan dengan prioritas sektor ini bisa mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara berpenduduk mayoritas Islam lain. Airlangga mengungkapkan dalam daftar Global Islamic Economy 2019/2020 tidak ada nama Indonesia di peringkat 10 besar.
Selain makanan, sektor pariwisata Indonesia saat ini juga masih tertinggal dari Uni Emirat Arab sampai Turki. “Ini perlu pembenahan. Indonesia saat ini memiliki potensi untuk sektor terkait kosmetik, potensi ekspornya besar,” ujar dia.***
Sumber: detikcom
Editor: amran