SumatraTimes.co.id – Amerika Serikat terdorong meng-upgrade (meningkatkan) kemampuan peralatan tempur pada kapal perang armada laut di kawasan Pasifik sebagai upaya menekan China. Rencananya puluhan kapal perang akan disematkan sistem rudal termutakhir.
Analis militer menilai Amerika Serikat perlu memperhatikan kekuatan laut mereka, sebab China menunjukkan pertambahan armada kapal laut signifikan sejak beberapa tahun terakhir. Ini akan menjadi ancaman tersendiri bagi AS bagi kepentingan mereka di kawasan Indo-Pasifik.
China sejauh ini telah berulang kali melakukan uji coba kapal perang terbaru, termasuk unit kapal selam dalam latihan militer di kawasan Laut China Selatan yang bermasalah.
Pada awal Oktober lalu, Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, pernah menyampaikan laporan yang menyebut negaranya butuh 500 kapal baru untuk menyamai superioritas kekuatan maritim China dalam beberapa dekade mendatang.
Merespons laporan tersebut, Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O’Brien mengatakan angkatan laut AS akan terlebih dulu fokus pada peningkatan persenjataan armada yang sudah ada.
O’Brien menyebut di tahap pertama ada 60 kapal penghancur, termasuk kapal selam yang akan dilengkapi rudal hipersonik serta menambah rudal supersonic anti-kapal.
“Program Serangan Konvensional Angkatan Laut akan memberikan kemampuan rudal hipersonik untuk menahan target yang berisiko dari jarak yang lebih jauh,” ujarnya dikutip dari South China Morning Post, Minggu (1/11/2020).
China modernasi AL dengan rudal jelajah anti-kapal
Sementara itu, China diketahui tengah memodernisasi angkatan lautnya dengan beragam platform dan senjata seperti rudal balistik anti-kapal dan rudal jelajah.
Layanan Riset Kongres AS yang dirilis bulan lalu menyebut angkatan laut China telah berubah menjadi “kekuatan militer yang tangguh di wilayah dekat Laut China”, dan merupakan tantangan pertama yang dihadapi Angkatan Laut AS sejak akhir musim dingin.
Timothy Heath, pakar keamanan dari lembaga think tank AS, Rand, mengatakan bahwa penempatan rudal hipersonik pada kapal angkatan laut AS akan meningkatkan kapasitas mereka secara signifikan untuk bertahan, dan secara mematikan menyerang kapal dan target darat lainnya.
“Rudal anti-kapal saat ini yang diluncurkan dari kapal perusak Angkatan Laut AS mungkin bisa mencapai jarak 300 km sampai 560 km. Rudal hipersonik akan secara dramatis meningkatkan jangkauan hingga ratusan atau mungkin ribuan mil. Akan sangat sulit untuk menembak jatuh dengan sistem anti-rudal, karena kecepatan hulu ledak,” katanya.
Urgensi AS pasang rudal balistik di kapal perang
Menurut Heath urgensi penambahan rudal balistik di kapal perusak AS adalah menjangkau armada China tanpa harus mendekat ke daratan yang berpotensi terkena sistem pertahanan anti-kapal laut milik Beijing.
“Manfaat utama angkatan laut AS dalam konflik dengan China adalah bahwa kapal AS akan dapat menargetkan kapal China yang beroperasi di dekat pantai China di bawah perlindungan kemampuan kontra-intervensinya,” tambahnya.***
Sumber: iNews.id
Editor : amran