SumatraTimes.co.id – Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Bahtiar Baharuddin menggelar rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) terkait rencana pembangunan Jembatan Batam Bintan, Kamis (19/11/2020).
Rapat pembahasan Jembatan Batam-Bintan yang digelar di Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Kota Tanjungpinang itu, turut dihadiri Pjs Wali Kota Batam H Syamsul Bahrum dan Pjs Bupati Bintan H Buralimar.
Saat membuka rapat membahas Jembatan Batam Bintan, Bahtiar menyampaikan rapat ini sebagai permintaan masukan dan dukungan FKPD di Kepri.
“Rapat koordinasi ini juga jangan lama-lama. Jangan kebanyaan rapat. Biar cepat mulainya pembangunan jembatan ini,” kata Bahtiar.
Bakal Jadi Tertinggi se Indonesia
Pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) berkemungkinan menjadi jembatan tertinggi di Indonesia.
Pjs Gubernur Kepri H Bahtiar Baharuddin mengungkapkan tinggi jembatan itu tidak menggangu arus pelayaran termasuk untuk keperluan militer.
Bahtiar menyebutkan, tinggi jembatan yang rencana pembangunannya mulai 2021 ini akan memiliki tinggi lebih dari Jembatan Suramadu.
“Kalau ini (Jembatan Babin) jadi, mungkin jembatan itu tertinggi se-Indonesia. Lebih tinggi dari Suramadu, KM Dewaruci lewat,” katanya saat berada di Pelabuhan Dermaga Selatan Batu Ampar, Kamis (19/11/2020).
Menurut Bahtiar perairan wilayah Kepri ini berhadapan langsung dengan wilayah internasional. Sehingga diperkirakan, kapal-kapal tidak hanya untuk pergerakkan ekonomi, tetapi diperuntukkan juga untuk kapal-kapal militer.
“Kita punya banyak sekali kapal. Kita harus memperhatikan itu,” tutur Bahtiar.
Bersama Direktur Jalan Jembatan (Dirjen Binamarga), BPN Provinsi, Tata Ruang Pemda Kabupaten Bintan, Navigator, termasuk Dishub, Pjs Gubernur Kepri itu sudah mengecek langsung sejumlah titik yang menjadi lokasi pembangunan jembatan.
Diakuinya titik awal itu dimulai dari Kota Batam, kemudian menyeberang ke Tanjung Sauh. Selanjutnya Jembatan dilanjutkan ke Pulau Buahbau, selanjutnya ujung Tanjunguban.
“Saya sudah cek langsung, praktis, lokasinya clear. Insya Allah tidak terlalu rumit,” tuturnya.
Bahtiar menilai apabila Batam dan Bintan sudah menyambung, bukan hanya fisik yang tersambung melainkan ekonominya juga tersambung.
Fasilitas Free Trade Zone (FTZ) bisa dinikmati oleh seluruh pulau, dari kota Tanjungpinang sampai dengan ujung Bintan.
“Integrasi ekonomi ini sejalan dengan perkembangan kedepan bahwa kawasan FTZ itu menjadi satu kesatuan. Antara Batam, Bintan dan Karimun,” tuturnya.
Ia menambahkan Pemerintah Provinsi Kepri (Pemprov) berkewajiban menyiapkan lahannya. Ia bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah sudah menyiapkan APBD pembebasan lahannya dan pengkajian AMDAL-nya.
“Insya Allah wujudkan di 2021. DED gambarnya sudah dikerjakan. Lelangnya kalau harus dilelang investornya mulai ditunjuk. Sehingga praktis sudah selesai,” katanya.
Jembatan Babin (Batam-Bintan) menjadi hal yang sangat diidamkan khususnya bagi masyarakat Pulau Batam dan Bintan.
Perbincangan terkait jembatan ini semakin kerap terdengar setelah pembangunannya mendapat restu dari Pemerintah Pusat dan sudah masuk tahap pelelangan.
Pjs Bupati Bintann H Buralimar menyampaikan bahwa awal tahun 2021 akan dimulai kajian AMDAL dan tata ruang.
Dirinya bahkan dengan penuh semangat mengatakan, bahwa Pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Bintan memberikan dukungan penuh demi terealisasikannya penghubung kedua pulau ini.
“Alhamdulillah, yang kita nantikan akan segera terwujud. Jembatan ini sebagai penghubung perekonomian, penghubung budaya yang ada serta penghubung rasa yang artinya menghubungkan kedekatan,” ujarnya.
Hal itu disampaikan Buralimar usai meninjau langsung titik lokasi pembangunan jembatan bersama Pjs Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar Baharuddin, Rabu (18/11) yang dimulai dari Pelabuhan Telaga Punggur Batam.
Dalam kurun waktu 3 tahun ke depan, diharapkan jembatan yang dimulai dari Batam – Tanjung Sauh – Buau – Bintan ini dapat terbangun sesuai target.
Pemerintah Daerah bahkan berinisiatif akan membangun objek tambahan di setiap titik pulau untuk peningkatan ekonomi lainnya.
Pjs Gubernur Kepri,Bahtiar Baharuddin, bahkan mengungkapkan jika jembatan ini selesai dibangun, dirinya yakin ekonomi di Kepri bisa meningkat di atas 5 persen.
“Dengan peluang dan potensi yang dimiliki Kepri, khususnya Batam dan Bintan. Jembatan ini bisa meningkatkan perekonomian daerah,” ucapnya.***
Sumber: TribunBatam.id
Editor: amran