Rokan Hilir – Gapai harapan hasa depan, APKASINDO berangkatkan anak buruh Tani sawit. Dari 300 orang jatah Nasional sebanyak 82 orang berasal dari Riau (28%).
Dari 300 jatah Nasional tersebut sebanyak 57 orang di Kampus INSTIPER Jogja dan 25 orang mahasiswa di Kampus Politeknik Sawit CWE Jawa Barat.
Sedangkan untuk Program D3 Keahlian Khusus Kelapa Sawit, sebanyak 31 orang Mahasiswa asal anak Petani dan buruh tani sawit Riau (34%) di Kuliahkan di Kampus Politeknik Sawit CWE Jawa Barat dari jatah Nasional sebanyak 90 mahasiswa.
Ir. Gulat ME Manurung, MP selaku Ketua DPW Apkasindo Riau, menjelaskan bahwa Beasiswa kali ini berbeda dengan tahun lalu dimana Angkatan 2018 ini tidak hanya Jenjang Pendidikan D1 Kelapa Sawit tetapi juga Program D3 Kelapa Sawit.
Menurutnya Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) bekerjasama dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) kembali mengucurkan dana Beasiswa kepada anak-anak Petani dan Buruh Tani yang akan menempuh pendidikan di STIPER Jogjakarta dan Politeknik Kelapa Sawit CWE Jawa Barat.
Selanjutnya sambung DPW Apkasindo Seleksi untuk kedua jenjang strata Pendidikan telah dilakukan di tiga simpul yang mewakili 12 Kabupaten di Riau. Anak-Anak Petani maupun Buruh Tani peserta Peserta Tes atau Seleksi harus ini berasal dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit yang dikoordinir DPW APKASINDO Riau.
Program Beasiswa APKASINDO bekerjasama dengan BPDPKS ini adalah Program angkatan ke-III untuk D1 dan Angkatan I untuk Program D3. Adapun dirasa perlu untuk menyekolahkan anak para buruh tani/petani kelapa sawit ini adalah tidak lepas dari anggapan banyak orang bahwa buruh tani dan petani kelapa sawit masih melakukan usaha tani kelapa sawit secara tradisional khususnya dari aspek agronomis.
Padahal diketahui bahwa Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat 41% dari total luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia, sehingga produktivitas perkebunan rakyat belum optimal, pendekatan peningkatan SDM Petani harus dimulai dari anak-anak Petani itu sendiri, karena dari hasil penelitian bahwa 8 dari 10 orang Pekebun adalah berasal dari keluarga Petani, jadi inilah dasarnya mengapa mengutamakan anak-anak Petani dan Buruh Tani.
Gulat ME Manurung menyebutkan bahwa program pendidikan yang diberikan kepada anak petani ini setara dengan D1 dengan Kurikulum Berbasis Kelapa Sawit. Selama 8 bulan penuh mahasiswa ini akan di didik secara teori dan diikuti dengan pendidikan mental semi militer.
Selain itu biasanya dengan segala keterbatasan, biasanya anak-anak Petani dan Buruh Tani ini kalah dalam mendapatkan dan meraih kesempatan lulus di Perguruan Tinggi Negeri, jadi tidak ada salahnya jika pada kesempatan Beasiswa ini mengutamakan anak-anak Petani dan Buruh Tani Sawit, Sebut Gulat lebih rinci.
Lebih lanjut, Sekretaris DPW Apkasindo Riau, Rino Afrino, ST.,MM menjelaskan bahwa sumber dana dari Program Beasiswa ini adalah berasal dari Pungutan Eksport CPO sebesar 50 USD Per ton CPO dan Dana ini dikelola oleh BPDP. Dana yang dikelola oleh BPDP ini sebagian diperuntukkan untuk peningkatan SDM Petani dan Keluarga Petani maupun Buruh Tani.
Sementara Keberangkatan anak-anak penerima beasiswa ini dilepas Ketua DPW APKASINDO Riau, Gulat Manurung di depan Kantor DPW Apkasindo Riau, Pekanbaru, Selasa (23/10/2018).
Hadir dalam acara ini antara lain jajaran pengurus DPW Riau, sekretaris DPW Riau, Rino Afrino, wakil ketua DPW Bidang Organisasi Sismeidinata, Wakil Ketua DPW Bidang KUD/UKM H. Suher, beserta Perwakilan DPD Apkasindo dari 11 Kabupaten/Kota se Provinsi Riau.
Untuk Program D1 Kelapa Sawit, anak-anak Petani ini akan dikuliahkan di dua Perguruan Tinggi, yaitu Institut Pertanian Jogjakarta (INSTIPER) dan Politeknik Sawit Citra Widya Education (CWE) Jawa Barat.
“Suatu kebanggan bagi kita Riau, karena jatah Mahasiswa terbanyak di dominasi oleh DPW Apkasindo Riau dari 24 Propinsi yang memiliki Cabang Apkasindo se Indonesia ujar Sekretaris menerangkan.
Setelah mengikuti Pendidikan secara teori selama 8 bulan akan dilanjutkan dengan Praktek di berbagai Perusahaan Ternama selama 4 bulan penuh. Kurikulum yang disiapkan untuk mahasiswa D1 Kelapa Sawit ini sangat terstruktur dimana diharapkan setelah selesai menempuh pendidikan selama 12 bulan alumni akan siap menjadi Mandor-Mandor Muda yang kreatif dan professional.
Berbeda dengan D1, Kurikulum D3 Kelapa Sawit,ini mengadopsi Strata Level Asisten Kebun, dengan 60 Teori dan 40 % Praktek. Perbedaan dari D3 Kelapa Sawit dengan Program D3 lainnya adalah bahwa Program D3 Kelapa Sawit ini Pembinaan Mental dan Fisk juga merupakan Fokus dari materi Perkuliahan, sebab itu sejak awal seleksi sudah diwanti-wanti melalui Tes Kesehatan Jasmani dan Rohani.
Sismeidinata, Wakil Ketua DPW Apkasindo, selaku penanggungjawab Seleksi Beasiswa APKASINDO-BPDPKS Wilayah Riau menjelaskan bahwa tahapan Seleksi cukup ketat, dengan Rasio 1:20, dan kebanyakan peserta seleksi gugur di wawancara dan tes kesehatan.
Lebih lanjut Sismeidinata menjelaskan bahwa Biaya Pendidikan ini adalah Full beasiswa, artinya semua kebutuhan biaya ditanggung, dari mulai keberangkatan dari rumah ke bandara SSQ2, Tiket Pesawat, Asrama, Biaya Makan, Uang Kuliah, Uang Praktek sampai uang saku semua sudah disiapkan secara utuh melalui Tatakelola BPDP KS.
Lebih lanjut Sismeidinata mengungkapkan, Untuk tahun 2019 kembali akan dibuka seleksi Calon Penerima Beasiswa, kami selalu mengumumkan secara terbuka di website Apkasindo dan di Media Cetak dan online, selama mengikuti Tes tidak dipungut biaya sama sekali.
Dan Melalui kesempatan ini Sismeidinata menyampaikan permohonan maaf karena tidak semua anak-anak Petani bisa lolos karena keterbatasan dari Kursi yang disediakan, sembari berjanji kedepan akan berupaya melobi BPDP-KS supaya menambah kuota Kursi, khususnya untuk Program D3 Kelapa Sawit.
Berdasarkan pengalaman Angkatan 1 Program D1 yang sudah menyelesaikan Perkuliahan, bahwa 92% Alumni D1 langsung diserap Perusahaan sector Perkebunan, dan untuk Angkatan ke 2, bulan ini akan Ujian Semester dan clear menyelesaikan Perkuliahan.
Dari data yang kami dapat untuk angkatan ke 2, 98 orang, semuanya masih utuh, jadi tidak ada yang DO, baru bulan September lalu selesai magang diberbagai Perusahaan Sawit Nasional di Kalimantan dan Sulawesi selama 3 bulan Penuh dan kami DPW Apkasindo Riau Rutin sekali 4 bulan mengunjungi mahasiswa Apkasindo ini, ujar Sismedinata.
Salah seorang peserta yang mana seleksinya direkomendasi dari organisasi Petani Sawit seperti Apkasindo Kabupaten/Kota, ASPEK-PIR (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Pola Inti Rakyat), dan Asosiasi Sawit Masa Depan ( SAMADE) dengan wajah ceria bercampur sedih berupaya melukiskan kebahagiaan nya ketika di sebut sebagai salah seorang calon mahasiswa di Stiper Jogja.
Pengakuan Muslim, sungguhTak terbayang olehnya karena bisa kuliah di Instiper Joga yang merupakan Kampus Idola sejak dia bangku SMP, dan tidak mungkin rasanya bisa kuliah di Instiper Jogja mengingat perekonomian orang tua yang pas-pasan sebagai buruh tani sawit di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan hilir.
“Saya terlahir dilingkungan keluarga miskin dengan dunia saya sehari-hari adalah kelapa sawit, saya tamat tahun 2017 dari SMK Sempena Rokan Hilir, jadi selama setahun nganggur saya bekerja membantu orang tua dengan ikut membabat ilalang dan pakis di kebun orang yang mencari pekerja Buruh Harian Lepas, semasa SMK juga saya sering membantu orang tua, saya tidak pernah malu melakukan pekerjaan itu, saya bangga sebagai anak buruh tani. ujar Muchlisin yang biasa dipanggil Isin oleh teman-temannya.
Katanya,Informasi ada beasiswa D1 Kelapa Sawit ini seakan menjawab doa doa yang sudah di panjatkannya, tanpa berpikir panjang dirinya langsung menghubungi DPD Apkasindo Rokan Hilir di Baganbatu, sebagai Pihak yang mengumumkan informasi Beasiswa BPDP-KS Angkatan ke III ini.” Pak Tommi sebagai Ketua Apkasindo Rohil dengan ramah menjelaskan tatacara pendaftaran calon mahasiswa D1 Kelapa Sawit. Sebutnya girang
Semula sebut Muchlisin , nyalinya sempat ciut ketika melihat para peserta tes sangat banyak, di aebabkan yakin bahwa rezeki adalah masing-masing, terbukti anak kampung asal kubu ini bisa lulus tanpa ada pungutan biaya apapun, bahkan imbuhnya lagi peserta tes malah disediain nasi bungkus oleh Apkasindo.
Untuk itulah atas nama mewakili teman-teman pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Pak Presiden, melalui Beasiswa BPDP-KS kami anak petani dan buruh tani bisa mengeyam pendidikan di Kota Pelajar Jogja, seperti mimpi rasanya.
Terkhusus kepada Apkasindo Rokan Hilir dan Apkasindo Propinsi Riau, kami Calon Mahasiswa Instiper Jogja dan Politeknik Sawit CWE Jawa Barat salut dan bangga Riau memiliki pejuang Petani Kelapa Sawit melalui organisasi Apkasindo, tanpa Apkasindo tidaklah mungkin mimpi ini jadi kenyataan,
” Terimakasih atas bimbingan dan arahannya selama ini, termasuk penginapan gratis di kantor DPW Apkasindo meskipun hanya beralaskan tikar dan koran bekas, tapi nikmatnya luar biasa karena Doa saya dan teman-teman terkabul menjadi mahasiswa di kampus kelapa sawit terbaik di Indonesia.
Selanjutnya Terimakasih kami tambah Muchlisin yakni kepada Apkasindo dan BPDP-KS. Khususnya kepada kedua orangtua yang mengizinkan saya kuliah di Jogja, ucapnya penuh haru sambil menyalami Pengurus DPW Apkasindo Riau di depan kantor Apkasindo Riau jalan Arifin Ahmad, Selasa 23 Oktober 2018. (R1).