Bagansiapiapi – Pengadaan (Proyek) TIK dan Media yang saat ini menjadi perbincangan berbagai kalangan bukan milik WA.
Hal itu di sampaikan langsung oleh WA melalui telepon seluler setelah membaca berita dengan judul Luar Biasa, Disdikbud Rohil Addendum waktu dan kenakan denda 1:1000 ke penyedia.
“Ga benar tu, proyek tu bukan punya saya, itu kan ekatalog, seluruh Indonesia tu, Hanya saja saya kenal dengan penyedia penyediannya. Ujar WA lemah lembut kepada Sumatratimes-co-id Selasa (21/6/2022).
Setelah mendapatkan klarifikasi WA tetapi teka teki masih belum terjawab, Ada apa dengan proyek pengadaan TIK Media Puluhan Miliyar baik untuk SD maupun SMP di dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rokan Hilir? Kenapa KPA di bidangnya (SD dan SMP) mengaku tidak tahu siapa empunya pekerjaan tersebut?
“Yang mendapeknyo (mendapatkan) tak tau aku do jawab KPA Pengadaan TIK dan Media SMP, Azman (Kabid SMP) ketika di konfirmasi via telepon seluler.
Terpisah, Ketua LSM GRPPH-RI Bambang Irawan berjanji akan mengawal Pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir, termasuk mengawal kelancaran pelaksanaan proyek TIK dan Media di Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir yang mencapai Rp. 27 Milyar tersebut.
Menurut Bambang tujuannya mengawal Pembangunan di Rokan Hilir agar sejalan dengan visi dan misi Kepemimpinan Bupati Afrizal Sintong – H. Sulaiman yang memiliki slogan dekat dengan masyarakat dan ingin mensejahterakan masyarakat.
“Kita kawal terus semua pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir, termasuk masalah TIK dan Media ini, hasil konfirmasi kami ke pejabat yang terkait terkesan menutupi sesuatu. Ada apa? kenapa pejabat yang bertanggung jawab dalam mengelola keuangan negara ini mengaku tidak tahu siapa yang punya proyek puluhan Miliyar tersebut. tutup Bambang.
Sebelumnya berita Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rokan Hilir addendum waktu dan memberi sangsi denda 1: 1000 kepada perusahaan penyedia alat alat eletronik atau pengadaan Media (SD Negri) PT. Trisolah Utama Indonesia mendapat perhatian dari masyarakat.
Bahkan berdasarkan informasi di lapangan, proses pengantaran barang ke sekolah sekolah penerima TIK dan Media di kirim melalui kurir dan tidak di dampingi oleh perwakilan pihak penyedia.
“Ya diantar melalui kurir, di Bagan batu baru dikirim ke setiap sekolah melalui kurir. Saat penyampaian tidak di dampingi pihak staf perusahaan. Sebut salah satu sumber yang tidak ingin di sebutkan namanya. (Hen).