Jakarta – Bertempat di Lantai 22 Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Amir Yanto memberikan pengarahan dalam Apel Penandatanganan Pakta Integritas dalam Rangka Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada Unit Kerja Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Tahun 2023.
JAM-Intelijen menyampaikan penandatanganan pakta integritas ini adalah suatu janji kita masing-masing kepada institusi ini (Kejaksaan RI) untuk bekerja dengan baik.
Oleh karena itu, agar nanti pakta integritas ini dibaca, diresapi, dan juga dilaksanakan sebaik-baiknya khususnya kepada Agen Perubahan untuk memberikan contoh yang baik di lingkungan kerja jajaran Intelijen Kejaksaan Agung.
“Dan juga bagi para pegawai yang lain, mari kita laksanakan core value Trapsila Adhyaksa atau Tri Krama Adhyaksa dan ASN Berakhlak. Mudah-mudahan bisa dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Pakta integritas ini bisa berjalan dengan baik apabila ada suatu pengawasan melekat. Oleh karena itu jangan sampai ada pengawasan fungsional.
Saya harapkan untuk para pimpinan memberikan contoh yang baik kemudian mengawasi, membimbing anak buah untuk taat kepada peraturan yang sudah ada,” ujar JAM-Intelijen yang di sampaikan oleh Kapuspenkum Kejagung Dr Ketut Sumedana SH MH., melalui siaran pers. Rabu (15/3/2023)
Selanjutnya, mengenai arahan Jaksa Agung terkait dengan pola hidup sederhana, JAM-Intelijen meminta agar seluruh jajaran Bidang Intelijen untuk menggunakan kekayaan yang dimiliki sesuai dengan waktu dan tempat. Pola hidup yang berlebihan dapat mendorong kita melakukan tindakan menyimpang atau bahkan korupsi. Oleh karena itu, dengan pakta integritas ini diharapkan membuat kita bekerja dengan baik sesuai Tri Krama Adhyaksa dan ASN Berakhlak.
“Saya kira semua bisa menjabarkan apa yang terbaik. Alhamdulilah sampai sekarang, selama saya menjadi JAM-Intelijen, belum ada staf di Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen yang terkena pengawasan fungsional dan saya mohon untuk dijaga. Hal yang paling penting adalah kita harus memberikan pelayanan kepuasan kepada masyarakat, dan WBK juga menghilangkan adanya KKN. Saya harapkan mari kita selalu berpikiran yang positif dan berkompetisi yang positif. Saya yakin jika kita berpikiran positif, bisa bekerja dengan senang, senyum satu sama lain dan tidak takut bertemu dengan siapapun,” ujar JAM-Intelijen.
JAM-Intelijen meminta agar seluruh jajaran tidak perlu berkecil hati meskipun belum meraih predikat WBK/WBBM. Tetapi JAM-Intelijen berharap hal yang telah dilakukan sudah mencerminkan tujuan dari WBBK/WBBM yaitu tidak adanya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, serta mempunyai komitmen menjaga integritas dan profesional dalam melaksanakan fungsi dan tugas-tugas Intelijen Kejaksaan.
“Saya ingatkan untuk keterbukaan informasi publik untuk dilaksanakan, dan apabila ada laporan pengaduan, harus segera dibalas. Jangan sampai ada sengketa informasi publik. Ke depan, saya harapkan kepada Bapak Kapuspenkum untuk dibantu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Kemudian mari kita dan mengajak keluarga menggunakan media sosial dengan arif/bijaksana, khususnya yang menyangkut institusi. Oleh karena itu, kawan-kawan selalu melihat konten dari Puspenkum, hal-hal yang positif mohon ikut disebarkan kepada masyarakat. Jangan sampai Puspenkum bekerja sendiri tidak ada respon dari kita, semua harus berkoordinasi dan berkolaborasi,” tutup JAM-Intelijen.
Hadir dalam kegiatan ini yaitu Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen, para Direktur, para Koordinator, dan seluruh jajaran pegawai di lingkungan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen.” Sumber Puskenkum Kejagung” (Hen Riau).