Sumatratimes.com, Rokanhilir – Ketika Kabupaten Rokan Hilir mengalami deficit anggaran, ternyata ada yang tidak sensitif,Mati rasa, mati nurani dan di duga ada oknum dari Secretariat DPRD yang telah menggelontorkan dana sebesar Rp 1.490.460.000 (Satu Miliyar empat ratus Sembilan puluh juta empat ratus enam puluh ribu rupiah) hanya untuk menyewa rumah/gedung /gudang.
Data dan Informasi di atas bocor ke Publik lantaran adanya laporan salah seorang masyarakat, inisial FR,(37 th) yang sudah membuat Laporan Dugaan Penyalahgunaan Wewenang serta telah melakukan penggelembungan Anggaran (Mark Up ) yang di rencanakan dan di lakukan oleh Oknum ASN di lingkungan Secretariat Dewan (SetWan).
” Saya sudah melaporkan dugaan penyalahgunaan wewenang dan dugaaan mark up tersebut ke Kantor Kejari Rohil. Kronologinya kami temui di lapangan bahwa Pada tahun 2016 telah di cairkan uang sewa rumah/gedung/gudang, nomor rekening 1.20.1.20.04.02.11 sebesar hampir 1,5 miliyar).ungkap FR kepada Sumatratimes.com seraya menyebutkan lokasi Rumah/Gedung/Gudang yang di sewakan ternyata berlokasi di jalan Pelabuhan Baru, Bagansiapiapi. (Selasa, 30/01)
FR menyebutkan jika dalam tempo waktu 1 bulan Kajari Rohil belum menanggapi laporannya maka pihaknya akan melanjutkan Laporan tersebut ke Polda, Kejati Riau bahkan bila perlu pihaknya akan melanjutkan Kasus dugaan tindakan Korupsi ini hingga ke KPK.
“Kita minta pihak Kejaksaan benar – benar mengusut kasus ini. Kami masyarakat sudah bosan dengan ulah oknum pejabat yang menggorogoti uang rakyat, tandasnya seraya menunjukan berkas berkas, data berikut tanda terima laporan dari Kejari Rohil kepada Sumatratimes.com.
Terpisah, Kajari Rohil Bima Prayoga SH.MKum melalui Kasi Intel, Odit Megonondo SH.MH, mengaku belum mengecek Laporan warga unisial FR tentang dugaan penyalahgunaan wewenang dan dugaan Mark up di lingkungan Sekretariat DPRD Kabupaten Rokan hilir.
“Belum saya cek. Kemarin ada tamu ungkapnya tandas singkat.
Sumatratimes.com langsung mengkonfirmasi pihak yang di sebut sebut Nara sumber, via seluler dan Wathshap dengan nomor 0823 xxxx 444x dan nomor lain 0852 xxxx 689x. Namun yang bersangkutan belum membalas konfirmasi. Ditelepon berkali kali tak ada jawaban alias nomor handpone nya tidak aktif.
“Duh Rohil. Mengapa anak kandungmu begitu tega mendurhakaimu. Bukankah defisit seharusnya membuat setiap anak negeri peduli dan prihatin ? Tapi kok jadi begini” (R1)