Rokan Hilir – Rokan Hilir Kabupaten kota bersejarah di Provinsi Riau yang memiliki luas wilayah mencapai 8881 km persegi Sebagai daerah bersejarah rohil tak lepas dari tradisi leluhur, (bakar tongkang) tradisi membakar kapal sebagai tanda hadirnya masyarakat Tionghoa di Indonesia khususnya di Kabupaten Rokan Hilir.
Tak hanya penuh akan nilai sejarah dan budaya Tradisi ini juga mampu menggerakkan ekonomi Hal ini terbukti dari tumpah ruahnya wisatawan yang ingin melihat tradisi tahunan tersebut.
Selain budaya, Kabupaten ini juga pernah dikenal sebagai penghasil ikan terbesar di Indonesia, Bahkan kedua di dunia Rokan Hilir dikenal juga sebagai daerah penghasil migas di Rokan Hilir ada di atas dan juga di bawah tanah.
Artinya rohil punya potensi besar di pertambangan migas dan juga hasil dari panen pohon kelapa sawit Namun nyatanya masih ada begitu banyak PR yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir mulai dari meningkatkan pendapatan daerah, sumber daya manusia, hingga pembangunan infrastruktur yang hingga hari ini masih tetap di kerjakan. ungkap Bupati Rokan Hilir di Kompas.com (19/11/2023).
Lanjut Bupati, luasnya wilayah Kabupaten Rokan Hilir 6881 kilometer persegi Sehingga kalau dari ujung ke ujung itu memakan waktu hampir 7 (tujuh) jam Bahkan ada beberapa kecamatan itu di pulau harus menggunakan kapal serta prioritas utama mengejar infrastruktur jalan jembatan supaya masyarakat akses mudah keluar masuk.
Awal awal pembangunan :
Pemaparan Bupati Rokan hilir pada Kompas.com adanya beberapa kampung yang masih terisolir makanya awal awal Pembangunan kita kejar jalan serta jembatan supaya masyarakat itu mudah akses keluar masuk, juga persoalan stunting untuk tahap pertama banyaknya penduduk stunting yang mana lokasinya sulit untuk di jangkau.
Target Pembangunan:
Masih Infrastruktur, jalan dan jembatan serta sumberdaya manusia dan UMKM,
Potensi Migas untuk Pendapat Daerah :
Ungkap Bupati Pada Kompas.com, kalau tahun 90 an itu hampir satu juta barel per hari Sekarang makin turun sehingga 260.000 barrel per hari Kalau yang satu juta Barrel Perhari itu hampir 1,3 triliun di zaman dulunya, bahkan APD kita lebih besar yang dulunya lagi dari pada sekarang, Dulu APD 3 triliun hampir sekarang sekarang tinggal 2 katakanlah 2 triliun ungkap bupati rokan hilir.
Perkembangan Chevron ke pertamina menjadi Pertamina Hulu Rokan :
Alih kelola Chevron ke Pertamina kemarin dimulai tahun 2001 alhamdulilah alih kelola ini kita dapat feeai di sana dan ada daerah daerah penghasil itu dikasih saham, Tapi karena pengadilan ini masih agak apa, terang Bupati maka di gesa oleh PHR sekarang untuk menambah sumur sumur baru atau wel wel baru yang akan di kejar yang mana targetnya 1000 wel dalam 1 tahun nantinya.
Serapan tenaga kerja dengan adanya perusahaan dan perkembangan industri migas yang ada di Rokan Hilir :
Dengan adanya alih kelola ini kemaren pihak chevron melibatkan masyarakat yang ada disana, juga ada local bisnisnya dan worshopnya untuk masyarakat tempatan, akan tetapi dengan adanya alih kelola ini banyaknya perusahan perusahaan yang datang dari jakarta sudah membawa tenaga tenaga kerja dari sana ungkap bupati, dan itu sekarang menjadi kendala padahal masyarakat local disitu sudah punya skill semua, karna sudah terbiasa sejak lama masyarakat disitu sudah tau dan paham betul, ungkap bupati saya saja dari kecil sudah tau Kaltex, Chevron dan PHR tutur bupati kepada Kompas.com.
Peran Pemerintah Daerah guna promosikan tenaga kerja local :
Upaya pemerintah kepada perusahan perusahaan yang ada di rokan hilir sekitarnya mempromosikan tenaga tenaga kerja local agar mereka membawa tenaga kerja local, serta Peraturan Daerah sudah di buat untuk bagaimana perusahaan perusahaan itu bisa merekrut tenaga tenaga kerja local untuk bekerja bersama meraka dan itu sudah kita jamin tentang apa yang mereka butuhkan dalam mengelola block Rokan ini.
tapi alhamdulillah sudah ada pekerja local kita di terima disana tapi masih sebatas kerja kerja kasar, dan kedepan yang jelas orang orang local ini nanti harus bisa di tempatkan di managemen atau posisi stategis orang orang local ini, karna orang orang kami ini lebih paham dan mengerti bagaimana penglolaan minyak ini.
Keterlibatan BUMD :
BUMD kami dalam hal ini belum di libatkan dikarenakan kemaren BUMD belum menjadi PT, tapi kedepannya kita akan jalin komunikasi dan kemaren kita baru siap kan perijinnya menjadi PT kita berharap kedepannya BUMD ini bisa ikut peserta lelang di perusahaan migas ini.
Yang dulu dan sekarang yang bisa disampaikan :
kami yakin, karena ada beberapa kita bisa kejar supaya sumur sumur baru bisa dibuka kembali dan saya yakin 1 juta barrel itu dapat dan kembali lagi seperti awal semula.sekarang masih 260 ribu barrel per hari besoknya saya yakin menjadi 1 juta barrel per hari. serta APBD kita juta dapat DBH serta feeai juga kita dapat ungkap bupati kepada Kompas.com
Memastikan lingkungan terjaga dan industri migas tetap berkembang :
tentunya pemerintah daerah mendukung aturan aturan yang ada dari pemerintah pusat, dan kami juga ingatkan kepada kontraktor yang ada supaya kerja bisa di luruskan dan kami juga kasi masukkan supaya kerja bisa sesuai SOP dan menjaga lingkungan.
Pendapatan kehidupan sehari hari masyarakat local :
Rokan Hilir terbagi beberapa daerah , Daerah Migas, Pesisir dan petani sawit dan hampir masyarakat rokan hilir 60 persen itu petani sawit setra ekspor sawitnya juga sangat besar dan ada 42 pabrik dan 1 pabrik bisa mengelola 1 hari seribu ton per pabrik.
Hasil laut Pesisir Rokan Hilir :
Dahulunya Rokan Hilir menjadi menjadi pengahasil laut nomor 2 di Dunia, dan sekrang sudah tidak lagi dikarenakan faktor alam, lingkungan dan sebagainya.
Kondisi Mayarakat (Kemiskinan) :
terkait kemiskinan daerah daerah tua dan daerah daerah lama masih banyak yang miskin terutama daerah pesisir yang mana daerah pesisir terbagi 2 pesisir sungai dan pesisir laut.
Rokan Hilir yang terkenal dengan kondisi sosial budaya (BAKAR TONGKANG) :
bermula dari masyarakat tionghoa yang mendarat di pesisir bagansiapipai menggunakan kapal tongkang dari Provinsi Fujian – China, merantau menyeberangi lautan dengan kapal kayu sederhana. Dalam kebimbangan kehilangan arah, mereka berdoa ke Dewa Kie Ong Ya yang saat itu ada di kapal tersebut agar kiranya dapat diberikan penuntun arah menuju daratan.
Tak lama kemudian, pada keheningan malam tiba-tiba mereka melihat adanya cahaya yang samar-samar. Dengan berpikiran di mana ada api disitulah ada daratan dan kehidupan, akhirnya mereka mengikuti arah cahaya tersebut, hingga tibalah mereka di daratan Selat Malaka tersebut. dan setelah peristiwa itu pada setiap tahunnya hingga hari ini mereka memperingati hari dimana mereka berlabuh dan membakar togkang tersebut dan hingga hari ini menjadi tradisi tiap tahunnya dan di saksikan oleh wisawatawan mancanegara sepeti malaysia, taiwan, china singapura yang datang ke bagansiapiapi mencapai 30 ribu orang di kota kecil tersebut.
Harapan Besar Bupati Rokan Hilir di Usia Kabupaten Rokan Hilir yang ke 24 Tahun ;
Bupati Rokan Hilir berharap kepada seluruh tokoh masyaralat yang ada kami selaku pemerintah daerah tentunya membuka diri perlunya masukan dan dukungan semua pihak mulai dari kepala OPD,Camat, lurah serta semua tokoh masyarakat guna Rokan Hilir yang lebih baik kedepannya, dan saling memberi masukan. tutupnya Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong kepada Kompas.com (ADV)