Keluarga model cantik Ivana Smit mengkritik penyelidikan yang dilakukan otoritas Malaysia terhadap kematiannya. Pengacara keluarga Smit bahkan terang-terangan menuding otoritas Malaysia tidak becus menyelidiki kematian Smit yang misterius.
“Penyebab kematian Ivana masih belum diketahui, dan penyelidikan menyeluruh tampaknya tidak dilakukan terkait insiden ini. Pihak keluarga kini hidup dalam mimpi buruk,” tulis pengacara keluarga Smit, Sebas Diekstra, dalam surat protesnya kepada otoritas Malaysia, seperti dikutip dari media Amerika Serikat (AS), The Daily Beast, pada Kamis (28/12/2017).
Diekstra merupakan pengacara kriminal yang sangat terkenal di Belanda. Dia dikenal banyak membantu keluarga-keluarga yang menjadi korban kasus kematian mencurigakan dan misterius. Keluarga Smit menyewa Diekstra untuk menangani kematian model berusia 18 tahun itu.
Dalam acara televisi di Belanda beberapa waktu terakhir, seperti dikutip media Malaysia, Free Malaysia Today, Diekstra menyebut penyelidikan otoritas Malaysia sangat bobrok dan dipenuhi banyak cacat.
Menurut Diekstra, penyelidikan awal terhadap kematian Smit terlihat seperti kasus ‘open-and-shut’, yakni kasus hukum yang mudah dibuktikan karena fakta-faktanya jelas. Namun, lanjut Diekstra, tiba-tiba kasus ini seolah-olah ‘dipesan sebagai sebuah insiden’ oleh Kepolisian Malaysia.
Selain menyewa Diekstra, keluarga Smit juga menyewa pakar forensik patologi ternama Belanda, Frank van de Goot, untuk mengautopsi jenazah Smit yang telah dipulangkan oleh otoritas Malaysia, pekan lalu. Hasil autopsi Van de Goot menunjukkan luka-luka pada tubuh Smit tidak konsisten dengan luka yang seharusnya dialami seseorang yang terjatuh dari lantai 20.
Diekstra dan Van de Goot tampil dalam acara televisi Belanda, RTL 4, pekan lalu untuk secara khusus membahas kematian Smit. Paman Smit, Melvin, juga hadir dalam acara televisi itu. Acara televisi itu membahas soal hasil post-mortem dan kejanggalan di balik kematian Smit.
“Saya memberitahu mereka dalam acara televisi itu bahwa fakta kasus ini ditutup dalam sehari, telah menjadi bukti bahwa penyelidikan otoritas Malaysia sangat buruk,” ucap Diekstra dalam wawancara dengan media Belanda, FMT. “Dan yang menyedihkan, pemerintah Belanda tidak berani mencampuri penyelidikan Malaysia,” imbuhnya.
Pihak keluarga Smit telah meminta jaksa publik Belanda untuk ikut menyelidiki kematian Smit. Hal ini disampaikan setelah hasil autopsi terhadap jenazah Smit terungkap. Autopsi lanjut masih dilakukan untuk mencari tahu lebih dalam penyebab kematian Smit.
Otoritas Malaysia telah menyimpulkan kematian Smit merupakan kecelakaan dan tidak ada unsur kriminal di dalamnya. Namun pihak keluarga Smith tidak percaya begitu saja. Ayah Smit, Marcel, bahkan terang-terangan mengungkapkan kecurigaannya bahwa putrinya dibunuh. Dia mencurigai pasangan suami-istri, Alexander Johnson (44) dan Luna (30), yang membawa pulang Smit ke apartemennya beberapa jam sebelum dia tewas.
Belum ada tanggapan dari otoritas Malaysia terkait kritikan dari keluarga Smit ini.