JAKARTA – Jual beli, dan investasi emas kini dapat dilakukan secara on line. Investor emas tidak perlu lagi ke toko emas, membeli dan menyimpan di rumah, atau dipakai.
Investasi logam mulia emas juga sedang mengalami kenaikan, sehngga investasi emas juga tidak pernah surut. Kenaikan harga emas membuat banyak orang tergiur berinvestasi melalui platform digital, salah satunya melalui Tamasia.
Harga emas memang sudah mengalami kenaikan semenjak Juni 2019. Pada Kamis (15/8/2019) saja, harga emas PT Antam tbk, sudah mencapai Rp 759.000 per gram. Menurut Co-founder dan CEO perusahaan rintisan (startup) penyedia produk emas digital Tamasia, Muhammad Assad, saat ditemui di Jakarata menuturkan, harga emas saat ini juga naik lantaran suku bunga di bank ada pemangkasan.
“Logikanya orang akan mencari investasi yang return-nya tinggi, yaitu emas,” jelas Assad, sebagai mana dikabarkan Kompas.com.
Sebelumnya Tamasia sudah memiliki 200.000 pengguna yang menggunakan layanan emas digital. Namun, menurut Assad, semenjak harga emas mengalami kenaikan di bulan Juni, jumlah pengguna melonjak naik.
Assad menjelaskan, pihaknya memberikan keleluasaan kepada pengguna dalam berinvestasi emas digital. Misalnya, bila harga emas dirasa terlalu mahal, Tamasia menawarkan pembelian emas dari nilai terendah yaitu Rp 10.000. Pengguna bisa membeli ukuran emas yang diinginkan sedikit demi sedikit.
Tamasia pun telah mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). PT Tamasia Global Sharia merupakan startup penyedia jasa transaksi jual beli fisik emas digital. Emas yang dijual oleh Tamasia merupakan emas Antam.
Editor : Amran