• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Galeri
Minggu, November 16, 2025
SumatraTimes
  • Home
  • Berita Utama
    • Kabar Desa
    • Kabar Riau
    • Kabar Sumatera
    • Hukum Kriminal
    • Infotorial
    • Pekanbaru
    • Kabar Sekolah
  • Pemerintahan
    Sempat Viral, Persoalan Sandal Siswa di Gunting Guru SMPN 003 Sinaboi Telah Clear

    Sempat Viral, Persoalan Sandal Siswa di Gunting Guru SMPN 003 Sinaboi Telah Clear

    Polres Rohil Ungkap Pencurian Kabel Reda di Area PHR, Kerugian Capai 400 M

    Polres Rohil Ungkap Pencurian Kabel Reda di Area PHR, Kerugian Capai 400 M

    f: Iwandi

    Business Asistant Kementerian Koperasi Kunjungi Kantor KMP Kepenghuluan Darussalam

    KMP di Kecamatan Sinaboi gelar Rapat Kordinasi Percepatan Pembangunan Fisik Gerai Koperasi 

    KMP di Kecamatan Sinaboi gelar Rapat Kordinasi Percepatan Pembangunan Fisik Gerai Koperasi 

    Dari Maluku ke Aceh, Jaksa Sahabat Jurnalis Nahkodai Kejari Abdya

    Dari Maluku ke Aceh, Jaksa Sahabat Jurnalis Nahkodai Kejari Abdya

    Kegiatan Atip Jalan Kepenghuluan Sungai Bakau Berjalan Lancar

    Kegiatan Atip Jalan Kepenghuluan Sungai Bakau Berjalan Lancar

    Budi Ari Ingin Bergabung ke Partai, DPC Gerindra Rokan Hilir Menolak 

    Budi Ari Ingin Bergabung ke Partai, DPC Gerindra Rokan Hilir Menolak 

    Masyarakat Sungai Bakau Adakan Musyawarah Terkait Rencana Atip Jalan

    Masyarakat Sungai Bakau Adakan Musyawarah Terkait Rencana Atip Jalan

    Puluhan Karyawan Jumpa Bupati H. Bistamam Bahas Bank Rohil, Tapi Kesimpulannya

    Puluhan Karyawan Jumpa Bupati H. Bistamam Bahas Bank Rohil, Tapi Kesimpulannya

  • Sosial
  • Politik/Parlemen
  • Travelling
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Galeri
    • Serba Serbi
    • Penyejuk Qalbu
    • tokoh/profile
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
    • Kabar Desa
    • Kabar Riau
    • Kabar Sumatera
    • Hukum Kriminal
    • Infotorial
    • Pekanbaru
    • Kabar Sekolah
  • Pemerintahan
    Sempat Viral, Persoalan Sandal Siswa di Gunting Guru SMPN 003 Sinaboi Telah Clear

    Sempat Viral, Persoalan Sandal Siswa di Gunting Guru SMPN 003 Sinaboi Telah Clear

    Polres Rohil Ungkap Pencurian Kabel Reda di Area PHR, Kerugian Capai 400 M

    Polres Rohil Ungkap Pencurian Kabel Reda di Area PHR, Kerugian Capai 400 M

    f: Iwandi

    Business Asistant Kementerian Koperasi Kunjungi Kantor KMP Kepenghuluan Darussalam

    KMP di Kecamatan Sinaboi gelar Rapat Kordinasi Percepatan Pembangunan Fisik Gerai Koperasi 

    KMP di Kecamatan Sinaboi gelar Rapat Kordinasi Percepatan Pembangunan Fisik Gerai Koperasi 

    Dari Maluku ke Aceh, Jaksa Sahabat Jurnalis Nahkodai Kejari Abdya

    Dari Maluku ke Aceh, Jaksa Sahabat Jurnalis Nahkodai Kejari Abdya

    Kegiatan Atip Jalan Kepenghuluan Sungai Bakau Berjalan Lancar

    Kegiatan Atip Jalan Kepenghuluan Sungai Bakau Berjalan Lancar

    Budi Ari Ingin Bergabung ke Partai, DPC Gerindra Rokan Hilir Menolak 

    Budi Ari Ingin Bergabung ke Partai, DPC Gerindra Rokan Hilir Menolak 

    Masyarakat Sungai Bakau Adakan Musyawarah Terkait Rencana Atip Jalan

    Masyarakat Sungai Bakau Adakan Musyawarah Terkait Rencana Atip Jalan

    Puluhan Karyawan Jumpa Bupati H. Bistamam Bahas Bank Rohil, Tapi Kesimpulannya

    Puluhan Karyawan Jumpa Bupati H. Bistamam Bahas Bank Rohil, Tapi Kesimpulannya

  • Sosial
  • Politik/Parlemen
  • Travelling
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Galeri
    • Serba Serbi
    • Penyejuk Qalbu
    • tokoh/profile
No Result
View All Result
SumatraTimes
No Result
View All Result
Home Olahraga

Tak Punya Ruang Kelas, Siswa SMP Terbuka di Bogor Bertahun-Tahun Terlantar

30 Agustus 2019
in Olahraga

SMP Terbuka 1 Cijeruk, Bogor, beratapkan terpal. f-net

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

JAKARTA – BOGOR – Meski sudah delapan tahun berdiri, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Terbuka 1 Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat masih belum memiliki gedung.

Sebagai mana diberitakan Liputan6.com, sejak awal berdiri tahun 2011, kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa sekolah tersebut berpindah-pindah menumpang di sekolah lain. Dan kini puluhan siswa terpaksa belajar di halaman rumah setelah diusir pemilik madrasah.

Cucu Sumiati, bersama almarhum suaminya, Gunawan, mendirikan sekolah gratis pada tahun 2011 di tempat tinggalnya Jalan Sukabakti, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Didirikannya sekolah SMP yang menginduk ke SMP Negeri 1 Cijerukt itu, kata Cucu, lantaran warga Desa Palasari mayoritas kurang mampu untuk menyekolah anaknya ke jenjang SMP.

Tidak hanya itu, murid-murid SD yang telah tamat enggan melanjutkan pendidikannya, lantaran jarak dari desa ke SMP terdekat tergolong jauh atau sekira 10 kilometer.

“Waktu itu kami melihat di desa kami banyak murid SD putus sekolah. Makanya saya bersama suami berinisiatif untuk mendirikan sekolah SMP,” kata Cucu, Kamis (29/8/2019).

Dalam menjalankan KBM, sejak berdiri acap kali berpindah-pindah tempat mulai menumpang di SDN Langensari Cijeruk, sampai menyewa gedung madrasah. Kini KBM dilakukan di belakang, dan samping halaman rumahnya, karena diusir lantaran adanya perebutan tanah wakaf.

“Ada konflik antara keluarga yang memberikan tanah wakaf, jadi sekolah pindah lagi, dan siswa belajar di halaman depan, dan belakang rumah,” tuturnya.

Selain belajar beratapkan awan, sekolah ini juga minim fasilitas. Yang ada di halaman rumah hanya tersedia kursi lipat, dan papan tulis. Beberapa diantaranya duduk mengampar di bale halaman belakang.

“Dulu buku dapat bantuan dari donatur. Dari sekolah induk pernah ngasih tapi kurikulum KTPS, sementara sekarang kurtilas. Kalo ATK kita beli sendiri,” terangnya.

Setiap menerima pelajaran, seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9 menyiapkan sendiri kursi lipat yang telah tersedia di halaman rumahnya.

Cucu mengakui, sejak berdirinya SMP, dia dan suaminya yang mengajar peserta didik. Setelah suaminya meninggal dunia 2018 lalu, tepatnya saat sekolah itu menumpang di madrasah, Cucu mengajar seorang diri siswa kelas 7 sampai 9.

“Saya ngajar estafet. Setelah ngajar kelas 7, terus ngajar kelas 8, lalu kelas 9. Begitu seterusnya sampai jam pelajaran habis. Alhamdulillah sudah biasa dengan tehnik dan metode lari-lari ke kelas lain,” ungkap Cucu.

Meski berjuang seorang diri, lanjut dia, semangatnya tak pernah padam. Ia memberikan ilmu kepada seluruh siswa sesuai dengan kurikulum. Tak hanya itu, siswa belajar selama lima hari seperti sekolah pada umumnya. ”Untuk hari Sabtu kita belajar di outdoor,” jelas Cucu.

Cucu mengaku mengajar di sekolah itu hanya mendapat honor sebesar Rp 260 ribu per bulan. Itu pun dibayar tiga bulan sekali berasal dari dana bantuan operasional sekolah (BOS).

“Honor dibayar dari dana BOS SMP Negeri 1 Cijeruk. Saya ikhlas karena niatnya ingin bantu anak-anak kurang mampu,” kata dia.

Namun begitu, dirinya berharap ada pihak yang mau membantu mendirikan, atau menyewakan gedung untuk peserta didiknya, agar mereka bisa belajar dengan tenang, aman dan nyaman.

“Kalau anak-anak sih engga manja, paling ngeluh panas aja. Karena ada yang belajat tanpa pake terpal,” kata dia.

 

Editor: Amran

ShareTweetSend
SumatraTimes

© 2023 SumatraTimes
Developed by webee.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Galeri

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
    • Kabar Desa
    • Kabar Riau
    • Kabar Sumatera
    • Hukum Kriminal
    • Infotorial
    • Pekanbaru
    • Kabar Sekolah
  • Pemerintahan
  • Sosial
  • Politik/Parlemen
  • Travelling
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Galeri
    • Serba Serbi
    • Penyejuk Qalbu
    • tokoh/profile

© 2023 SumatraTimes
Developed by webee.