Sumatratimes.com.Rokanhilir – Di duga,Pekerjaan langsung (PL) seperti pemeliharaan jalan,Rumah Dinas,Normalisasi dan rehap lainnya di Dinas PUTR Kab Rohil hanya untuk konco – konco Kepala Dinas?
Tudingan tersebut di lontarkan salah seorang Masyarakat Bagansiapiapi Rudiman yang kecewa dengan Dinas PUTR sejak di Pimpin oleh Jon Syafrindo mantan Kadis Koperasi.
Rudi berkeyakinan,Dana APBD Rohil tahun 2018 senilai 25 M di kelola serta di nikmati oleh Orang Dalam Kantor PUTR sendiri dengan cara memberikan Proyek proyek tersebut kepada mereka – mereka yang di anggap bisa memberikan keuntungan kepada kepentingan kepentingan tertentu.
“Ini Fakta lapangan ya,yang memegang kendali control PUTR itu 4 orang, mereka semuanya mantan dari Dinas Koperasi yakni Jon Syafrindo,(Kadis) Raja selaku KPA kemudian Dedi Susanto merangkap PPTK, dan Syamsuri TU selaku tangan kanan Kadis,nah dari mereka ini, seluruh Proyek Langsung (PL) di bagikan kepada siapa saja yang di kehendaki oleh pak Jon .papar Rudi menjelaskan Sabtu (05/05)

Menurut pria beralamat di simpang tiga ini ,seluruh Proyek langsung (PL) sebagian ada di bagikan ke Tim sukses, sebagian lagi di bagikan ke pada Preman – preman pasar dan ada juga di bagikan ke pada Aktivis aktivis Organisasi dan sebagainya sehingga yang benar benar Kontraktor local tidak mendapat Job pekerjaan sama sekali.
Untuk itu lah Rudi berpesan kepada Kepala Dinas PUTR agar dapat berlaku adil kepada Masyarakat.Khususnya berlaku adil lah kepada Kontraktor Lokal yang bukan mencari kaya namun kebanyakan Pengusaha local hanyalah bertahan hidup supaya dapur rumah tangga tetap berasap meskipun mendapat pekerjaan tersebut setahun sekali.
“Konco tersebut antara FR. IS. MJ. El. Al.AB.EM.UC dan masih banyak lagi orang orang mereka yang di sinyalir merupakan geng – geng kepala Dinas terkait.tandasnya yang miris melihat kontraktor tempatan hanya jadi penonton sementara Pajak Perusahaan tetap di bayar ke kantor perpajakan.
Terpisah,Kepala Dinas PUTR Jon Syafrindo ketika Di Konfirmasi ternyata no koment tetapi melalui PPTK PUTR Dedi Susanto mengatakan bahwa Kepala Dinas tidak mau berdamai dengan Pihak Rudiman lantaran Kadis sudah merasa tersakiti oleh sikap Rudiman.
“Kadis tidak menanggapi,yang jelas Pak Jon tak Ngasi,misalnya gini,umpama si A tiba tiba mencari pasal lah dengan Si B kemudian si A datang lagi meminjam uang kepada si B, apakah di kasi,gitu lah ibaratnya.tandas Dedi baru baru kepada Sumatratimes.com.(R1)