Sumatratimes.com.Rokanhilir – Beredarnya Cuplikan Video acara dan kegiatan Musik DJ dan yang di selenggarakan pada sabtu malam baru baru ini tajaan salah satu Komunitas yang ada di Bagansiapiapi membuat jagat alam maya Heboh,pasalnya tak seharusnya tempat tersebut di peruntukkan untuk kegiatan di luar kegiatan budaya melayu atau kegiatan Religius.Senin (16/07)
Taman Budaya atau lapangan MTQ batu 6 di bangun pada masa Pemerintahan Bupati Rohil H.Annas Maamun berarti sesuai nama awalnya arena MTQ maka tempatkan lah arena tersebut sesuai dengan peruntukan nya.
Demikian di sampaikan sesepuh Ulama H.Wan Syaiful di kediamannya saat menerima kunjungan silaturahmi Pemuda pemuda yang peduli dengan Kebudayaan dan kepentingan Agama Islam.dalam kunjungan sejumlah Pemuda tersebut mengadukan prihal serta meminta pendapat tentang dan bahwa arena MTQ pada malam minggu semalam di jadikan tempat tarian terbuka atau tempat ajang Hura hura (di duga acara maksiat) yang menghadirkan Musik DJ dari luar.
“Kegiatan Itu bukan budaya Melayu, yang ditampilkan itu budaya asing, yakni kegiatan yang dapat menjurus ke arah maksiat,kita Melayu budayanya berdasarkan Islam, dapat dikatakan menari dg muzik DJ kemaren budaya non Islam, dampak negatifnya kepada pemuda kita sangat besar pengaruhnya, bisa saja terjadi peredaran narkoba atau minuman keras” Demikian ulasan Mantan Ketua MUI ini menyesalkan kejadian ada sekumpulan anak muda yang menari bebas di lapangan MTQ batu enam dan viral di medsos.
https://www.facebook.com/abu.isya.1/videos/1826006690824063/?t=17
Menurut orang yang di tuakan ini,Taman Budaya yang di bangun saat dia menjadi ketua LPTQ dan Asisten Pembangunan masa itu di jabat oleh Ir Amiruddin di peruntukan kegiatan Budaya Melayu atau pengajian dari itulah pihaknya menghimbau Pejabat Pemerintah Kabupaten Rokanhilir/Penegak Hukum di masa yang datang tidak lagi menjadikan lapangan tersebut untuk acara kegiatan yang bukan kegiatan budaya Kita (Melayu)”Kegiatan acara malam minggu kemaren dilihat dari vidio dan penjelasan para pemuda yang datang kediaman saya begitu mengusik hati,kita di sisni mayoritas Islam,ini sangat berbahaya bagi kelangsungan masa depan anak anak Islam yang kita takutkan akan terpengaruh oleh kegiatan ini,ujarnya.
Terlebih lagi H.Wan Syaiful menekan kan supaya Organisasi organisasi Lembaga Melayu atau Lembaga Keagamaan Islam mempungsikan Lembaga lembaga nya sesuai Tupoksi dan anggaran Rumah Tangga nya seperti LAM,MUI dan Lembaga lainnya seperti FPI yang baru saja di lantik beberapa waktu yang lalu.
“Kita harapkan kepada Bupati Rohil (H.Suyatno ) untuk peduli kepada tugasnya sebagai koordinator kemasyarakatan,pembangunan dan pemerintahan, jika tidak terpikirkan, hendaknya selalu mengajak para lembaga2 tersebut dengan kata lain memfungsikannya,
Kepada pejabat lain juga,mari kita saling sinergi dalam bekerja,soal nya Kab Rohil penduduknya mayoritas Islam,perhatikanlah dan pedulilah,
Jika tidak peduli Bupati dan pejabat lainnya, akan terjadi Rohil semakin hari semakin terpuruk,Wassalam.pungkasnya mengingatkan.(R1)