Oleh: KH.Bachtiar Ahmad
====================
Rokanhilir – Sebagaimana yang diterangkan Allah di dalam Kitab-Nya, maka tatkala diusir dari Surga; Iblis Laknatullah bersumpah dan berjanji di hadapan Allah untuk menyesatkan anak keturunan Adam.
Hal ini dijelaskan Allah dengan Firman-Nya: “Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, maka aku benar-benar akan menghalang-halangi / menyesatkan mereka (anak keturunan Adam) dari jalan Engkau yang lurus; // kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka; dan akan Engkau dapati banyak di antara mereka yang tidak bersyukur.”
Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya.” (Q.S. Al-A’raaf: 16-18).
Tentang sumpah ataupun janji yang telah di-ikrarkan Iblis Laknatullah di hadapan Allah Ta’ala tersebut Oleh Syaikh Abdullah Al-Ghazali menjelaskan sebagai berikut: Bahwa pada saat Iblis berada atau datang dari hadapan anak cucu Adam, maka yang menjadi perangkat godaan yang dimanfaatkannya adalah berupa harta; tahta dan wanita.
Sehingga sebagaimana yang kita saksikan dan alami sendiri, maka banyak orang yang tergiur oleh kemewahan harta; kemuliaan tahta dan kecantikan wanita, yang secara perlahan tapi pasti; akan berusaha untuk mendapatkan atau memilikinya. Sekalipun untuk memperolehnya ia harus melanggar aturan dan larangan Allah.
Dan oleh karena yang demikian inilah secara jelas dan tegas Allah Ta’ala memberi peringatan kepada orang-orang yang beriman dengan Firman-Nya:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang di-ingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” Q.S. Ali ‘Imran: 14).
Adapun dari arah belakang cara Iblis laknatullah menghalangi orang-orang beriman dari jalan Allah adalah; dengan sesuatu yang tersembunyi yang tidak bisa dilihat secara kasat, yakni berupa tumbuhnya sifat Sombong; Riya’ dan Ujub di dalam diri.
Sehingga dengan demikian rusaklah amal ibadah dan kebajikan yang dilakukan oleh orang-orang beriman tersebut. Bahkan tidak cukup hanya dengan itu; Iblis Laknatullah juga akan berupaya menumbuhkan sifat iri hati; kebencian dan dendam di dalam diri orang-orang yang beriman.
Hal ini secara tersirat dan tersurat Allah jelaskan dengan Firman-Nya: “Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi.” (Q.S.Al-Araf: 33)
Sementara janjji Iblis Laknatullah untuk menggoda dan merusak iman seseorang dengan cara mendatangi mereka dari arah kanan ialah; berupaya melalaikan orang-orang beriman dengan nikmat yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa harta; anak; jabatan dan kesenangan duniawi lainnya.
Oleh sebab itulah Allah telah memberi peringatan kepada orang-orang yang beriman dengan Firman-Nya: “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (Q.S. Al-Munafiqun: 9).
Sedangkan yang dimaksudkan Iblis Laknatullah dari arah kiri adalah berupa, bisikan dan atau sesuatu yang dihembuskan oleh Iblis ketika seseorang diberi ujian oleh Allah Ta’ala dengan musibah atau perkara buruk lainnya. Sehingga pada akhirnya dengan musibah tersebut mereka akan kehilangan kesabaran dan rasa syukurnya kepada Allah yang sebagaimana telah Allah tegaskan dengan Firman-Nya:
“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah ia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (Q.S. Hud: 9)
Dan berkaitan dengan hal ini pulalah Allah Ta’ala mengingatkan kita dengan Firman-Nya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan; Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar; // (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”; // Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-Baqarah: 155-157)
Selanjutnya dijelaskan oleh Al-Ghazali, bahwa lantaran arah depan; belakang; kanan dan kiri telah dimanfa’atkan oleh Iblis laknatullah beserta anak keturunannya untuk menghalangi kita dari jalan Allah; maka Al-Ghazali menyarankan agar orang-orang yang beriman hendaknya memanfaatkan jalan atau arah bawah dan atas untuk meloloskan diri dari godaan dan hadangan Iblis laknatullah tersebut.
Dijelaskan bahwa jalan atau arah bawah dan atas tersebut ialah; memperbanyak sujud atau sholat dan berdo’a memohon pertolongan serta perlindungan Allah dan senantiasa bersabar; baik dalam hal melaksanakan ibadah yang diperintahkan maupun dalam menghadapi segala macam ujian hidup sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam Firman Allah Ta’ala:
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah: 153)
Selain menumbuhkan sifat sabar, maka wajib pula memperbanyak rasa syukur kepada Allah sebagaimana yang Allah perintahkan: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (Q.S. An-Nahl: 78)
Semoga kiranya kita diberi kemampuan oleh Allah untuk menangkal atau mengantisipasi sekecil apapun godaan Iblis Laknatullah yang menyerang kita. Wallahua’lam.
Bagansiapiapi, 10 Safar 1440 H /
19 Oktober 2018.