PANIPAHAN- Puskesmas panipahan melalui tenaga nusantara sehat bidang promosi kesehatan mengadakan posyandu remaja di 10 sekolah. Semua pihak sekolah menyambut baik dan sangat mendukung.
Demikian dikatakan Kepala Puskesmas Panipahan dr Hj Netti Juliana, Kamis kemarin (10/2).
“Masing-masing sekolah menunjuk 8 siswa-siswi sebagai kader kesehatan remaja, untuk membantu melaksanakan kegiatan ini secara rutin,” Ujarnya.
Adapun sekolah yang dibina Puskesmas Panipahan diantaranya SMA Methodist, SMP Methodist, SMAN 1 Palika, SMPN 1 Palika, MA Tarbiyah, MTS Tarbiyah, MA Islahiyah, MTS Ishlahiyah0, SMK Perikanan dan SMP Islam Ittihadiyah.
“Kami berharap nanti kadernya ini bertugas untuk melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan tekanan darah secara berkala pada semua siswa. Selain itu mereka jadi penanggungjawab UKSnya, kalau ada yg sakit atau butuh pertolongan pertama merekalah bu nanti yg berikan. Mereka juga nanti bertugas yg mengecek ketersediaan obat disekolah,” jelas Netti.
Sementara itu Dyan Safitri,SKM sebagai petugas kesehatan yang membina pelaksanaan Posyandu remaja ada beberapa kendala saat dilakukan kunjungan. Untuk sekolah khususnya Methodist kendala mereka kemarin UKSnya tidak terawat makanya seperti itu jadi ditawarkanlah untuk membuat kader kesehatan remaja sekalian untuk jadi pengurus UKS.
“Tapi karena tahun 2018 lalu cuma 2 org Kader Kesehatan Remaja (KKR) yg dibina dipuskes jadi tahun 2019 ini kami sepakat untuk menambah jadi 8 orang biar mereka lebih bagus timnya,” kata Dyan.
Puskesmas sudah mengajarkan kader barunya semalam cara ukur berat ban, tb sama tekanan darah dan pertemuan selanjutnya mereka minta diajar penggunaan termometer, pertolongan pertama pasien luka, mereka juga mau tau perawatan kalau ada temannya yang demam diare dan sebagainya.
Sementraa itunntuk bulan Januari ini pelaksanaan posyandu remaja mulai dan sedang berjalan. Tahun 2018 total 500an lebih siswa/i dari berbagai sekolah mengikuti posyandu remaja ini. “Dipuskesmas bulan Februari kita mengundang semua kader kesehatan remaja , buat pertemuan materi pertolongan pertama kasus ringan yang bisa ditangani oleh kader sebelum dirujuk kepuskesmas. Disetiap sekolah sedikitnya 40-60 orang yang tercatat mengikuti kegiatan posyandu remaja,” paparnya.
Bahkan juga pihaknya akan melakukan pembenahan melalui pelatihan kader Kesrem. Target Puskesmas dari 10 sekolah ini pertengahan tahun sudah ada minimal 2 sekolah yang bisa dicontoh Program UKSnya. “Kami nanti mau buat dokumentasi before after bu untuk kegiatan kesehatan remaja disekolah,” katanya.
perkembangan para kader kesehatan remaja juga terlihat Kalau dulunya mereka tidak tau berapa BB dan TB apalagi tadnya sekarang jadi tahu dan bisa mawas diri. Masih banyak yg ternyata kekurangan berat badan (Kurus) berdasarkan hasil IMT itulah kenapa Nury Oktafina,AMGz, masukkan penyuluhan gizi seimbang disekolah dalam kegiatan nusantara sehat
Kegiatan ini sudah terlaksana sejak september hingga kini, meski baru 10 sekolah sebagai sasaran kami, harapan kami 10 sekolah ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lain agar juga melaksanakan kegiatan posyandu remaja disekolahnya.
Bahkan Dyan Safitri ini lulus cpns untuk Puskesmas Palika sebagai tenaga penyuluh kesehatan atau SKM. Sehingga akan mengabdikan diri nantinya di Puskesmas Panipahan meskipun berakhir masa tugas sebagai tenaga Nusantara Sehat pada Mei 2019. (Der).