Suatu hari aku bertemu dengan seseorang yang sangat anggun. Menatapnya saja aku sudah mulai berfikir, bisa kah dia yang akan menjadi jodohku?.
Memang perasaan rindu ini sudah lama menghilang, dan kini mulai bersemi kembali. Apakah ini pertanda jodoh? Bukankah jodoh datang di saat yang tepat?
Belum juga sempat seminggu, rasanya aku sudah mulai rindu berat. Aku pun memulai chatting melalui whatsapp setelah selasai shalat zohor. Namun dia membalasnya selepas sholat isya. Mungkin saja dia sibuk dengan semua kehidupannya dan pekerjaannya juga.
Mungkin inilah yang disebut dengan jatuh cinta? Tapi kenapa aku juga merasa takut kehilangannya. Bahkan aku sering mengajaknya untuk bertemu dan semua keinginannya juga aku turuti. Benarkah ini yang disebut cinta?
Katanya Jodoh Datang di Saat yang Tepat, Bukankah Ini Jodoh yang Allah Kirimkan?
Apakah ini benar-benar cinta. Tentunya bukan. Cinta dari Allah itu membuatkan iman kita senantiasa naik dan makin selalu ingat pada-Nya. Karena ketika kita terlena, ada ujian dan rayuan syaitan yang membuat kita hanyut selalu ingin bersamanya padahal belum juga halal.
Dalam rayuan syaitan yang terkutuk, kita hanyut demi cinta yang tak pasti. Hanyut membiarkan diri kita ternoda dengan kemaksiatan dan supaya kita jauh dari Allah. Tapi tetap saja kita ego dan mementingkan diri sendiri.
Kita terus mengejar cinta yang katanya sejati. Sehingga pada akhirnya syaitan dengan senang hati merayu kita. Padahal seharusnya hidayah Allah yang perlu kita cari dan biarlah Jodoh itu Allah yang kirimkan dan kita hanya perlu berusaha terus.
Bila memang dia jodohmu, kamu tak perlu takut kehilangannya. Karena jodoh bukan perkara siapa cepat dia dapat, dan bukan pula jodoh yang datang terlambat. Hanya saja jodoh Allah kirimkan ketika kita sudah siap dan sudah waktunya. (Stc/Net)