Pekanbaru – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau meluas. Data Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Riau menunjukkan, lahan yang terbakar telah mencapai 108,5 hektar.
“Terhitung selama 12 hari, tercatat 108,5 hektar kebakaran hutan dan lahan di Riau. Tapi, sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan,” ucap Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Sabtu (12/1/2019).
Dia menyebutkan, kasus karhutla saat ini terdapat di lima kabupaten dan kota, yakni Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) luas lahan yang terbakar seluas 82 hektar. Di sini paling luas,” kata Edwar.
Kebakaran hutan dan lahan di Rohil terdapat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tanah Putih, Batu Hampar, dan Kecamatan Rimba Melintang.
Adapun lahan yang terbakar merupakan tanah gambut, yang luasnya mencapai 40 hektar. Hal ini cukup menyulitkan petugas kepolisian, TNI, BPBD dan masyarakat peduli api (MPA) melakukan pemadaman.
“Titik api di wilayah Rohil saat ini sudah tahap pendinginan. Alhamdulillah, kemarin dan tadi diguyur hujan, dan sekarang menyisakan asap tipis,” ungkap Edwar.
Selain itu, karhutla juga terjadi di Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai, Kampar dan Kota Pekanbaru.
“Di Kabupaten Bengkalis, karhutla terjadi di Desa Bumbung, Kecamatan Mandau dan Desa Pamesi, Kecamatan Bathin Solapan. Luas lahan yang terbakar sekitar 10 hektar,” ungkap Edwar.
Kemudian di Kota Dumai, tercatat 1,5 hektar, Kabupaten Kampar 14 hektar, dan Kota Pekanbaru 1 hektar hutan dan lahan yang terbakar.
“Karhutla saat ini terjadi di wilayah tengah, pesisir timur dan sebagian wilayah barat Riau. Karena wilayah ini masuk dalam kategori mudah hingga sangat mudah terbakar. Namun demikian, kita terus berupaya melakukan pencegahan, dan melakukan pemadaman apabila ditemukan titik api,” tutup pria yang pernah menjabat sebagai Pj Walikota Pekanbaru tahun 2017 ini. (stc/kompas.com)