Sidratul Jannah (4 bulan), adek bungsu Andini, gadis 14 tahun yang terpaksa mengasuh dan menghidupi kedua adiknya usai ibunya wafat pekan lalu dan ayahnya pergi entah ke mana.
Pekanbaru – Setelah diberitakan lalu menjadi viral, akhirnya ayah Andini, gadis 14 tahun yang mengasuh dan membesarkan dua adik perempuannya berusia 4 dan 20 bulan, menampakkan diri.Dedi Azwandi, pegiat sosial yang selama ini mendampingi almarhumah Ijaz (40 tahun), ibu Andini dan dua adiknya selama sakit melawan penyakit Tubercolosis (TBC) akut, mengatakan ayah mereka akhirnya menjumpai ketiga kakak adik tersebut.”Informasi yang saya terima ayahnya datang. Saya belum tahu maksud kedatangannya,” kata Dedi kepada Selasar Riau, Jumat (11/1).
Kisah Andini diberitakan Selasar Riau pertama kali kemudian viral di media sosial. Berbagai bantuan kini mengalir ke Andini dan adik-adiknya.Sementara itu, ayahnya pergi entah ke mana, meninggalkan mereka bertiga di rumah papan sederhana. Rumah papan itu yang kini menjadi satu-satunya harta.
Rumah papan tersebut berada di perkampungan terpencil Dusun Telayap, Desa Pangakalan Tampoi, Kecamatan Kerumutan, Pelalawan. Dedi menjelaskan, kedatangan ayah ketiganya ia ketahui jelang salat Jumat tadi.Ia pun bergegas ke kediaman rumah Andini yang berjarak tiga hingga empat jam dari ibukota Kabupaten Pelalawan, Pangkalan Kerinci.Ayah kandung Andini yang belum diketahui namanya itu pergi meninggalkan ketiga bocah itu sendirian di rumah papan di dusun terpencil itu.
Ayahnya meninggalkan mereka sebelum almarhumah Ibu Andini, Ijaz, menghadap Sang Khalik sepekan lalu. Informasi dari Dedi, ayahnya memilih menikah lagi dan meninggalkan Ijaz dan kedua anaknya saat ia hamil Sidratul Jannah.Andini terpaksa harus menjaga dua adiknya, Sidratul Jannah (4 bulan) dan Purwanti (1 tahun 8 bulan), seorang diri. Ibunya, Ijaz meninggal dunia sepekan lalu setelah berjuang melawan penyakit akut Tubercolosis (TBC).