Oleh : Dede Farhan Aulawi
Jakarta – Merujuk pada fakta dan data di dunia, ternyata banyak kejadian kecelakaan atau insiden ( accident/ incident ) yang disebabkan oleh faktor manusia, baik di lingkungan sipil maupun militer.
Padahal saat ini arti keselamatan prajurit menjadi sangat penting, baik saat mengikuti pendidikan maupun saat menjalankan tugas – tugas operasi.
Prajurit yang memiliki keberanian memang penting, tapi keberanian saja tidaklah cukup karena aspek keselamatan menjadi isu strategis penting dalam kemiliteran saat ini di dunia. Oleh karena itu pelatihan dan sosialisasi Military Human Factors menjadi sangat penting karena dapat meningkatkan pemahaman dan penjelasan mengenai efektivitas sistem kinerja personil militer sebagai seorang manusia.
Banyak hal yang dibahas, seperti kapabilitas manusia, kinerja fisik dan kognitif, kemampuan bertahan dan berlindung, dan sebagainya. Penggabungan senjata, computer, teknologi, software dan manusia akan menghasilkan Sistem Kecerdasan Militer ( Military Intelligent System ) yang mampu memecahkan berbagai persoalan yang kompleks dalam dunia riil kemiliteran saat ini.
Sebagaimana diketahui bahwa militer di berbagai negara maju saat ini memiliki perhatian dalam keselamatan personil militer. Banyak penelitian yang dilakukan oleh militer dan bekerjasama dengan berbagai institusi riset terkemuka untuk meningkatkan aspek – aspek keselamatan dengan meminimalisir kemungkinan terjadinya Human Error, baik saat mengikuti pendidikan militer, melaksanakan tugas – tugas operasi dan berbagai kegiatan rutin lainnya, baik di lingkungan militer atau di luar lingkungan militer. Unik dan menarik bila kita mau mempelajari masalah manusia di lingkungan militer untuk meningkatkan keselamatan dan meningkatkan kinerjanya.
Merujuk pada berbagai penelitian, menunjukkan bahwa lebih dari 80% insiden/ kecelakaan sangat berhubungan erat dengan masalah Human Error. Dan bila kita mau mengkaji lebih dalam berbagai dokumen / standar militer seperti (1) DOD-HDBK-743A Anthropometry of U.S. Military Personnel, (2) MIL-HDBK-759B Human Factors Engineering Design for Army Material, (3) MIL-HDBK-761A Human Engineering Guidelines for Management Information Systems, (4) DOD-HDBK-763 Human Engineering Procedures Guide, (5) MIL-STD-1295A Human Factors Engineering Design Criteria for Helicopter Cockpit Electro-Optical Display Symbology, (6) MIL-STD-1472D Human Engineering Design Criteria for Military Systems, Equipment and Facilities, (7) MIL-STD-1478 Task Performance Analysis, (8) MIL-STD-1794 Human Factors Engineering Program for Intercontinental Ballistic Missile Systems , (9) MIL-STD-1908 Definitions of Human Factors Terms, (10) MIL-HDBK-46855 Human Engineering Requirements for Military Systems Equipment and Facilities, (11) MIL-H-46855B Human Engineering Requirements for Military Systems, Equipment and Facilities, dan beberapa dokumen terkait lainnya menunjukan tentang penting dan urgennya sosialisasi pelatihan military human factor ini diberikan agar bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya human error, meningkatkan keselamatan prajurit dan meningkatkan kinerja prajurit. Namun aspek ini jarang dibahas padahal di negara – negara maju sangat gencar disosialisasikan di internal mereka.
Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas, adalah sangat penting untuk segera mensosialisasikan dengan baik materi Military Human Factor ini kepada seluruh personil militer (TNI), untuk meningkatkan Safety Awareness dan Kondisi Excellent Performance. Adapun manfaat dari pelatihan ini adalah mampu meningkatkan pengetahuan tentang kinerja manusia ( fisik, kognitif, memori, kerjasama, dll) dan mampu meningkatkan safety awareness (perilaku aman) dalam melaksanakan tugas sehari – hari serta mampu meminimalisir kemungkinan terjadinya Human Error.
Adapun materi bahasan yang akan dibahas sesuai standar internasional adalah (1)Pengenalan Military Human Factors, (2) Human Performance & Limitation (Human Sensory, Perceptual and Cognitive Processes, Decision Making Process, Impact of Stressors on Human Performance, Behaviour and Well being, Aspects of nutrition, health, ergonomics, and other treatments and/or technologies to enhance individual physical and mental performance), (3) Accident and/ or Incident in Military Environment, (4) Human Error (Error Models & Theories, Type of Errors, Violations, Sabotage, Implication of Errors, Avoiding and Managing Errors), ((5) Communication Effectively, dan (6) Teamwork Building.
Peserta yang telah mengikuti seluruh materi pelatihan ini dan dinyatakan lulus setelah mengikuti ujian akan diberikan Sertifikat Kelulusan (Certificate of Successfully Passed). Sedangkan bagi peserta yang telah mengikuti seluruh materi pelatihan namun ujiannya dinyatakan tidak lulus akan diberikan Sertifikat Kehadiran (Certificate of Attendant), dan diberi kesempatan untuk mengikuti ujian perbaikan 1 (satu) kali saja.
Mudah – mudahan pemikiran ini bisa menjadi pertimbangan dalam meningkatkan keselamatan jiwa prajurit saat ini dan di masa yang akan datang. Jangan pernah lelah untuk belajar, karena proses belajar adalah bagian yang tidak terpisahkan untuk meningkatkan profesionalitas prajurit. ***