ISRAIL – Penyelidikan yang dilakukan Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Israel, B’Tselem, menyimpulkan tentara Israel dengan sengaja menembak mati paramedis Palestina, Razan Najjar, pada demontrasi berdarah satu tahun lalu di Jalur Gaza, yakni pada 1 Juni 2018.
Kesimpulan penyelidikan Organisasi HAM Israel B’Tselem itu membantah klaim militer Israel yang berdalih bahwa peristiwa tersebut merupakan sebuah ketidak sengajaan. Demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (19/7/2018).
Pada 1 Juni 2018, sebutir peluru menembus dada Najjar (20), saat tengah merawat demonstran yang terluka di dekat pagar perbatasan Israel-Palestina di Jalur Gaza.
Penyelidikan B’Tselem menemukan bahwa seorang anggota tentara keamanan perbatasan Israel membidik, dan menembak kearah Najjar, yang tengah berdiri sejauh 25 meter dari pagar.
“Terlepas fakta bahwa dia (Najjar) tak menimbulkan bahaya bagi si tentara atau siapa pun (bagi Israel), dan dia menggunakan seragam medis,” sebut laporan HAM B’Tselem.
“(Temuan penyelidikan ini) berlawanan dari berbagai versi penjelasan militer Israel, fakta dari penyelidikan kami mengarah pada satu kesimpulan, Razan Nijjar sengaja ditempak,” kata Amit Gilutz, juru bicara B’Tselem yang mengklaim bahwa Israel melakukannya dengan sengaja.
Testimoni saksi mata, Rami Abu Jazar (29), paramedis sukarelawan dari Khan Younis, Gaza, sedang bersama Razan Najjar ketika perempuan itu ditembak hingga tewas.
Dalam sebuah kesaksian kepada B’Tselem, Jazar menjelaskan bahwa sekitar jam 18.00 WIB sore waktu setempat, pada hari kejadian, sekelompok paramedis mendekati pagar untuk mengevakuasi dua pemuda yang pingsan akibat menghirup gas air mata.
Paramedis mengenakan rompi medis dan mengangkat tangan mereka di atas kepala mereka
“Mereka mengenakan rompi medis, dan mengangkat tangan di atas kepala, untuk memberi pesan kepada para prajurit bahwa mereka bukan ancaman, dan agar terlihat bahwa kami adalah paramedis,” kata Jazar.
Namun, ketika mereka mulai mengevakuasi para pemuda, tentara mulai menembak ke arah mereka. Najjar mulai tersedak, dan kelompok itu menjauh dari pagar.
Editor : Amran