ROHIL – Ada pernyataan menarik dari Sekretaris Daerah (Setda) Rohil Drs H Surya Arfan MSi, pada upacara peringatan hari jadi Provinsi Riau ke 62 Tahun 2019, yang dilaksanakan di halaman Kantor Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) Rohil, Jumat, 9 Agustus 2019.
Setda H Surya Arfan menyorot mengenai bagi hasil minyak bumi (migas), yang dihasilkan dari bumi Negeri Seribu Kubah. Ada rasa kekecewaan dengan bagi hasil migas yang diberikan pemerintah pusat, kepada Kabupaten Rohil.
“Sepertiga dari pendapatan nasional itu bersumber dari minyak dan gas Riau,” kata Sekda Rohil H Surya Arfan.
Perhatian pemerintah pusat kepada Kabupaten Rohil juga terkesan ala kadar. Bantuan-bantuan pembangunan fisik dari pusat juga tak sederas daerah lain, yang minim, bahkan tak menghasilkan migas sama sekali.
“Pada 2017 pusat mengalokasikan Rp80 miliar pembangunan jalan lintas Ujungtanjung – Bagansiapiapi, dan pada 2019 mengalokasikan Rp100 miliar pada APBN,” beber Setda H Surya Arfan.
Setda juga menyinggung mengenai pembangunan fisik jalan lintas pesisir Sinaboi, Rohil – Kota Dumai, yang sampai saat ini, memasuki belasan tahun, tak kunjung direspon positif oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat belum melepas hak konsesus lahan hutan produksi yang dikuasai PT Diamond Raya Timber (PTDRT), untuk pembangunan jalan lintas tersebut.
“Pembangunan jalan lintas pesisir Sinaboi – Kota Dumai, tetap terus dilaksanakan. Pembangunanya akan dilakukan Pemprov Riau,” jelas Sekda.
Selain itu, Setda H Surya Arfan juga menyampaikan perlunya dilakukan peningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rohil. Ada sektor-sektor atau sumber-sumber pendapatan asli daerah yang perlu digarap dan ditingkatkan pendapatannya.
“Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rohil luar biasa. Dari pajak sarang dan penangkaran walet, Pajak Bumi dan Bangunan – Perkotaan Pedesaan (PBB-P2). retrebusi tempat pelelangan ikan (TPI), dan lain-lain,” jelas Surya Arfan.
Mengenai sumber pendanaan pembangunan fisik jalan, Pemkab Rohil, sebut Setda H Surya Arfan, membutuhkan biaya, disebabkan banyak proyek pembangunan jalan strategis menghubungkan antar kecamatan, dan antar desa, tersendat-sendat penyelesaiannya.
Pembangunan jalan yang tersendat tersebut, seperti Jalan Lintas Pesisir Panipahan – Kubu, jalan poros Pedamaran – Bangko Pusako, jalan pesisir Pedamaran – Panipahan, Bangko – Sinaboi, dan jalan lintas Darussalam, Sinaboi – Dumai. Pembangunan beberapa jalan tersebut, bersumber dari provinsi.
“Selain (dari) sumber dana tersebut (bagi hasil migas), DAK juga alternatif sumber, dan untuk menggesa pembangunan Rohil yang dikucurkan melalui organisasi perangkat daerah (OPD), seperti PUPR, Diskes, Koperasi, Perkim, Dishub, Disparpora, Dinas Pemberdayaan Perempuan, DLH, Disprindag dan Pasar serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rokan Hilir,” pungkas Setda. (St)
Editor : Amran