PEKANBARU – Rasa keprihatinan terpancar di wajah-wajah seniman dan budayawan Indonesia dan Malaysia, saat berkunjung dan menjenguk tokoh Riau, Prof dr H Tabrani Rab, di Yayasan Abdur Rab, Pekanbaru, Jumat, 23 Agustus 2019.
Politisi, seniman, budayawan, tokoh kesehatan, dan guru besar perguruan tinggi di Riau itu, kini terbaring lemah, nyaris tanpa daya. Terang saja seniman dan budayawan Indonesia-Malaysia, terenyuh melihat kondisi Prof dr H Tabrani Rab.
Sejumlah seniman dari Indonesia, seperti Tien Marni, Mosthamir Thalib, Aris Abeba, Qori, Eko dari Bengkulu, Rahmat Pantun dari Rohil, dan sebagainya, menjengung tokoh pendidikan di Riau itu.
Dari pihak Malaysia pula, hadir di antaranya Senator Syed Shahril Syed Muhammad, sutradara kawakan Muhammad Yassin Salleh, teaterawan dan dosen di University Sains Malaysia Dr Zainal bin Abdul Latif, Shamsuddin Osman, Kasim Ahmad, dan sejumlah lainnya.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi beliau. Sangat perihatin, dan berdoa semoga beliau cepat sembuh,” kata Senator Syed Shahril Syed Muhammad, yang dari Malaysia, usai menjenguk Tabrani Rab.
Keprihatinan juga disampaikan seniman dan budayawan Riau. “Kami para seniman dan budayawan memajatkan doa semoga beliau segera sembuh dan sehat sebagai mana sediakala,” jelas Aris Abeba, seniman Riau
Kunjungan seniman dan budayawan Indonesia-Malaysia melihat kondisi Prof dr H Tabrani Rab, dalam rangka menghadiri acara Pembukaan Rumusan Menuju Festival Teater Islam Dunia, di Pekanbaru, 23 Agustus 2019, yang ditaje Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Apa lagi, nama besar Prof Dr Tabrani Rab itu terlanjur terkenal di negara jiran.
Mengabadikan nama besar dan ketokohan Prof dr Tabrani Rab, Yayasan Abdur Rab memberikan nama Sanggar dan Galeri Tabrani. Sanggar dan Seni Tabrani itu diresmikan oleh dr Susiana Tabrani, di Susiana Tabrani Convention Hall, Yayasan Abdurrab, di Pekanbaru, Jumat, 23 Agustus 2019.
Dalam peresmian ini sekaligus ditandatangani MoU antara sejumlah tokoh kesenian Malaysia dengan Yayasan Abdurrab. Kerja sama untuk memperkuat pengembangan sumber daya manusia, terutama yang berkaitan dengan bidang seni budaya.
Dr dr Susiana Tabrani, putri Tabrani, selaku Pimpinan Yayasan Abdurrab, dalam sambutannya menyampaikan, Galery Tabrani Rab dan Sanggar Tabrani Rab didirikan untuk mengingatkan, dan menjaga semangat ketokohan tokoh Riau, Prof dr H Tabrani Rab, dalam perjuangannya, dan pembelaannya terhadap masyarakat Riau, serta pengabdiannya di negeri ini dalam berbagai bidang.
“Tabrani Rab bukan saja milik kami keluarga besar Abdurrab, tetapi juga milik semua orang. Dia merupakan spirit perjuangan daerah ini untuk mendapatkan hak-haknya. Untuk itu perlu diabadikan semangat dan peninggalannya,” ujar Susiana, pengelola semua lembaga pendidikan menengah dan tinggi di Yayasan Abdurrab, termasuk Universitas Abdurrab.
Hadir dalam peresmian ini sejumlan tokoh masyarakat Riau, dan budayawan, seniman serta tokoh pendidikan dari perguruan tinggi Malaysia. Tokoh Riau tersebut di antaranya mantan Gubernur Saleh Djasit, mantan Wagubri Wan Abubakar, mantan Sekdaprov Tengku Lukman Djaafar, Edy Saputra Rab dan sejumlah seniman, seperti Tien Marni, Fakhrunnas MA Jabbar, Mosthamir Thalib, A. Aris Abeba ,Eko Dari Bengkulu,Rahmat Pantun Dari Rokan Hilir,dan sebagainya.
Dari pihak Malaysia hadir di antaranya Senator Syed Shahril Syed Muhammad, sutradara kawakan Muhammad Yassin Salleh, teaterawan dandosen di University Sains Malaysia, Dr Zainal bin Abdul Latif, Shamsuddin Osman, Kasim Ahmad dan sejumlah lainnya.
Sebelum acara, para undangan diajak Dr Susiana membesuk Prof Tabrani Rab yang masih berbaring di tempat tidur karena sakit yang dideritanya sejak beberapa tahun silam. (sarbaini)
Editor : Amran