PEKANBARU – Pasukan Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) akan segera dikirim ke Riau. Mereka diperbolehkan untuk menangkap pelaku Karhutla.
“Jadi nanti di bawa kendali Korem akan ada pasukan dari Batalyon Satria Sandiyuda Kostrad. Yang mendapat mandat untuk boleh menangkap para pelaku pembakar, dan mereka bersenjata,” kata Komandan Korem 031 Wira Bima, Brigjen M Fadjar, dalam rapat Satgas Karhutla Riau, di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (10/9/2019), sebagai mana diberitakan detiknews.com.
Fadjar menjelaskan, pasukan Kostrad ini akan dioperasionalkan ke kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Kondisi TNTN saat ini ada yang terbakar. Namun, kondisinya dibanding tahun-tahun sebelumnya jauh lebih baik dari sekarang.
“Kalau ada sebagian terbakar, itu sedikit dibandingkan tahun lalu. Kenapa, karena sudah kita tangkap saat kita melakukan patroli,” kata Fadjar.
Menurutnya, khusus penanganan karhutla ini pasukan Kostrad diperbolehkan menangkap pelaku karhutla.
“Jadi kalau ada yang bertanya boleh nggak TNI nangkap, sudah dimandatkan oleh pemerintah RI, TNI dan Polri diberikan kewenangan tindakan apa pun yang dapat dilakukan guna mencegah mengatasi terjadi karhutla, baik di Riau dan wilayah lainnya,” kata Fadjar.
Dengan demikian, kata Fadjar, pihaknya berharap adanya masukan informasi terkait karhutla ke pihak TNI.
“Kita dilengkapi dengan heli angkut, jadi kalau posisinya jauh dari Pekanbaru, mungkin ke Rohil, itu waktunya bisa kita tempuh dengan satu jam langsung ke lokasi di mana kita menangkap para pelaku,” kata Fadjar.
Sampai saat ini, katanya, pihak TNI sudah menangkap 19 orang pelaku karhutla. Penangkapan ini dilakukan di sejumlah kabupaten yang ada di Riau.
“Sampai dengan saat ini, memang TNI sendiri sudah menangkap 19 pelaku. Tapi semuanya kita prosesnya sesuaikan dengan jalur ya ada. Jadi tangkap, kita serahkan prosesnya ke Polres dan diekspos oleh Polres maupun Polda,” kata Fadjar.
Editor: Amran