JAKARTA — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membenarkan anak mendiang pemimpin Al Qaidah, Osama Bin Laden, Hamza bin Laden, meninggal.
Dikutip dari CNN Indonesia, Donald Trump menyatakan Hamza tewas dalam operasi anti-teroris yang digelar di sepanjang perbatasan Afghanistan dan Pakistan.
“Kematian Hamza Bin Laden bukan hanya mengganggu kepemimpinan Al Qaidah, dan merusak garis hubungan terhadap sang ayah, tetapi juga menghambat kegiatan kelompok itu,” demikian isi pernyataan Trump, yang dilansir Gedung Putih, seperti dikutip AFP, Minggu (15/9).
Kabar kematian Hamza pertama kali disampaikan Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, pada 23 Agustus lalu. Tiga pejabat intelijen AS telah mengonfirmasi bahwa mereka memiliki informasi tentang kematian Hamza bin Laden.
Hamzah bin Laden dijuluki sebagai ‘putra mahkota jihad’. Kementerian Luar Negeri AS menyatakan Hamza sedang disiapkan menjadi pewaris kepemimpinan Al Qaidah.
Dalam sebuah video yang pernah beredar, Hamza menyerukan serangan terhadap Amerika dan negara-negara lainnya untuk membalas kematian sang ayah yang terbunuh oleh serangan AS di Pakistan pada Mei 2011 lalu.
Pesan Hamza itu dinilai mampu menarik generasi baru Al Qaidah, kelompok teroris yang melancarkan serangan teror pada 11 September 2001 lalu di AS hingga menewaskan 3.000 orang.
Sejak kemunculan ISIS di Surah dan Irak pada 2011 lalu, Al Qaidah mulai kehilangan pengaruh sebagai kelompok teroris. Namun, sejumlah pihak menganggap Al Qaidah tengah merencanakan kebangkitannya diam-diam di bawah pimpinan Ayman al-Zawahiri.
Editor: Amran