ROHIL – Meski memiliki perolehan kursi terbanyak di DPRD Rohil, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Rohil, belum memenuhi sarat 20 persen perolehan kursi untuk dapat langsung mencalonkan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Rohil 2020.
Agar memenuhi syarat, PDI Perjuangan Rohil harus berkoalisi dengan partai yang memperoleh kursi di DPRD Rohil agar dapat memenuhi sarat mencalonkan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Rohil di Pilkada 2020.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan Rohil, Drs H Jamiludin, mengatakan PDIP Rohil bersedia dan menbuka diri untuk membentuk koalisi antar partai, agar dapat mencalonkan Bupati dan Wakil Bupati Rohil 2020.
“Kita membuka peluang untuk berkoalisi (di Pilkada Rohil 2020). Dengan partai yang mana saja bersedia berkoalisi. Bisa dengan Gerindra, PKB, atau NasDem, dan lain-lain juga,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Rohil, Drs H Jamiludin, Senin, 23 September 2019, di Gedung Nasional H Misran Rais, Kota Bagansiapiapi.
Dari penjelasan Jamiludin, yang juga Wakil Bupati Rohil, koalisi antar partai pada Pilkada Rohil 2020 diharuskan disebabkan tidak ada satu pun partai politik yang memperoleh kursi 20 persen, dari 45 kursi di DPRD Rohil.
“Di PDI Perjuangan, kalau dia tidak memenuhi 20 persen, itu penjaringan tertutup. Nah ini oleh karena (perolehan di Pileg 2019) kita (memperoleh kursi di DPRD Rohil) di bawah 20 persen, maka dibolehkan melakukan penjaringan terbuka, selebar-lebarnya, tidak ada kata-kata yang mengintip. Terbuka selebar-lebarnya,” ujarnya.
Dari penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Rohil yang sudah dilakukan PDI Perjuangan Rohil, sebut Jamiludin, siapa saja yang sudah mendaftar, dan mengajukan persaratan, selanjutnya akan dilakukan penelitian berkas dan persaratan oleh Tim Penjaringan DPC PDI Perjuangan Rohil.
“Kalau kita mau jujur yang diutamakan tentunya yang memenuhi (persaratan dan kriteria). Cuma dalam perjalanan nanti kan juga ada survey. Hasil survey itu yang menentukan. Dalam waktu dekat, siapa saja saja yang mendaftar akan diumukan, dan apakah mereka memenuhi elektablitas nanti akan ditentukan melalui survey,” jelas Jamiludin.
Ditanya mengenai keikutsertaan di Pilkada Rohil 2020, Jamiludin mengatakan ia akan ikut serta mencalokan diri di Pilkada 2020. Berbeda dengan calon dari luar partai, yang harus melaui penjaringan secara terbuka oleh Tim Penjaringan, maka penjaringan untuk kalangan internal dilakukan secara internal partai.
“Sebagai kader partai, saya nanti Tim Penjaringan yang akan mendaftarkan langsung secara internal. Jadi kalau ditanya apa akan ikut maju (di Pilkada Rohil 2020), tetap maju,” pungkas Jamiludin.
Editor : Amran