APLAL – Selasa pagi (01/10/19), Satuan Tuugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia – Republik Demokratik de Timor Leste (RI-RDTL), dari Satuan Batalyon Infanteri 132/BS mendapat perintah dari Komandan Satgas Batalyon Infanteri 132/BS Letkol Infanteri Wisyudha Utama mengadakan upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang dilaksanakan segenap Bangsa Indonesia, tepat 1 Oktober.
Terkhusus bagi seluruh prajurit TNI, Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari sacral, dan sekaligus hari ber duka, khususnya TNI AD, atas gugurnya 7 Jenderal Pahlawan Revolusi Angkatan Darat, akibat kebiadaban, kebengisan, dan kebrutalan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang dikenal dengan Gerakan 30 September, Partai Komunias Indonesia (G 30 S/PKI), pada 1965 silam.

Dimana mereka (para jenderal) berupaya, dan rela berkorban jiwa, demi mempertahankan ideologi Bangsa Indonesia, yakni Pancasila, dari rongrongan komunis yang berupaya merubah ideologi negara Pancasila menjadi ideologi komunis.
Komandan Pos (Danpos) Letnan Dua Infanteri Sumarlin Nasution, bertindak sebagai Inspektur Upacara Hari Kesaktian Pancasila, dihadapan puluhan siswa, dan siswi beserta guru Sekolah Dasar Setnoni, Nusa Tenggara Timur (NTT). Upacara berlangsung khidmat.
“Meskipun upacara kali ini dilaksanakan bersama anak-anak Sekolah Dasar namun antusiasme para pelajar tampak begitu kental sehingga menambah semangat para Prajurit yang bertugas dalam rangkaian upacara tersebut,” kata Letda Inf Sumarlin Nasution.
Komandan Pos Aplal, menyampaikan kepada salah satu tenaga pengajar, Sitnoni akan betapa pentingnya pengetahuan, dan sejarah Bangsa Indonesia di masa lalu.
“Meski sejatinya itu merupakan masa lalu kelam, namun kita sebagai generasi penerus jangan pernah melupakan apatah lagi sampai tidak tau sejarah tentang Kebiadaban PKI,” jelas Danpos Letnan Dua Inf Sumarlin Nasution, usai pelaksaan Upacara Hari Kesaktian Pancasila.
Danpos juga menyempatkan agar sejenak seluruh peserta upacara menundukkan kepala seraya berdo’a menurut agama, dan keyakinan masing-masing, kiranya agar do’a tersebut ditujukan kepada arwah-arwah para pahlawan yang telah gugur demi menegakkan keutuhan dan kesaktian Pancasila di lubang buaya.
Naskah Ikrar Kesaktian Pancasila yang dibacakan lantang Anggota Pos Aplal Praka Mesyanto, dalam rangkaian upacara kiranya dapat sedikit sebanyak menambah wawasan para siswa-siswi yang mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila, akan betapa sebuah isi, dan ideologi Pancasila tidak akan pernah bisa dirubah oleh siapapun dan sampai kapanpun jua.
Selagi negara Indonesia masih berdiri selama itu pula Pancasila akan tetap utuh dan menjadi pedoman dalam hidup berkebangsaan bagi seluruh bangsa Indonesia. “Semangat juang kami tidak akan pernah luntur hanya dengan mengubur kami disini,” kata Praka Mesyanto, mengutip ikrar di Monumen Lubang Buaya.
Editor : Amran