5 Oktober merupakan salah satu hari besar bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dirayakan setiap tahun sekali oleh semua matra TNI baik Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), maupun Angkatan Udara (AU) diseluruh Indonesia.
TNI merupakan salah satu Instansi negara terbesar yang ada di Indonesia. Sedikit kita mengingat kilas balik terbentuknya TNI.
Cikal bakal lahirnya TNI pada awal kemerdekaan Indonesia. Dimulai dari penggabungan kekuatan bersenjata yang berasal dari para tokoh pejuang bersenjata, baik dari hasil didikan Jepang (PETA), Belanda (KNIL), mau pun mereka yang berasal dari laskar rakyat.
Hasil penggabungan ini menghasilkan sebuah lembaga yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang kemudian berturut-turut berganti nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat (TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada masa Orde Baru, Tentara Nasional Indonesia (TNI) digabung dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Penggabungan ini membentuk sebuah badan dengan nama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Berdasarkan Ketetapan MPR No. VI/MPR/2000 kembali menggunakan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah pemisahan peran antara TNI dan Polri.
Seiring perkembangan zaman, kekuatan militer TNI semakin terpandang di negara lain. Terlebih persenjataan TNI sekarang banyak diciptakan oleh anak bangsa sendiri melalui PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad). Produk-produknya tak kalah saing di dunia militer Internasional.
Tank Anoa dan Tank Harimau merupakan salah satu kendaraan tempur lapis baja buatan anak bangsa yang dilirik Menteri Pertahanan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singgapura, pada pameran alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang digelar di Jakarta, dua tahun silam.
Bahkan Amerika yang di klaim memiliki kekuatan militer super power melirik dan tertarik akan tank Harimau yang memiliki bobot lebih ringan dan manuver dimedan yang lebih gesit. Dan tak kalah membanggakan, tank Anoa juga ikut berperan bersama TNI dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti Lebanon, Sudan, Kongo, Haiti, dan negara lain.
Selain produk berat, PT Pimdad Persero juga andil dalam penyiapan persenjataan ringan tempur TNI yang hingga saat ini digunakan dalam ajang menembak tingkat Internasional Asean Armies Rifle Meet (AARM), dan hingga saat ini TNI masih bertahan diposisi terbaik dengan memperoleh medali emas setidaknya 12 kali berturut-turut.
Beberapa jenis senjata buatan dalam negeri yang diakui keakuratan dan kekuatannya adalah senjata serbu tipe 1 (SS1), yang konon mampu menembus helm tempur pada saat latihan bersama di Bumi Marimir – Situbundo beberapa tahun lalu.
Seiring perkembangan zaman, kini varian SS1 sudah sampai ke Varian ke 5. Dengan tampilan yang lebih elegan dan lebih ringan. Senjata serbu ini diharapkan bisa membantu kegiatan tempur TNI agar lebih maksimal.
Menurut survei yang telah beberapa kali dilakukan pemerintah. Instansi TNI merupakan satu-satunya instansi yang mendapat kepercayaan tertinggi oleh masyarakat Indonesia, yakni lebih dari 86 persen, kemudian disusul dengan pemerintah dan instansi-instansi lain.
Hal tersebut jelas merupakan suatu pencapaian yang membanggakan dalam instansi TNI, karena sejatinya TNI adalah anak kandung rakyat dan akan kembali ke rakyat. ***
Editor : amran