PEKANBARU – Sekitar 500 imigran di Pekanbaru, Riau melakukan aksi demo di Kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Kedatangan para imigran yang berstatus pengusungsi ke kantor perpanjangan PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) untuk meminta kejelesan nasib mereka yang terlantar dan terkatung-katung tinggal di Indonesia.
Aksi ratusan imigran dari berbagai negara seperti Afghanistan, Pakistan, Bangladesh dan beberapa negara lainnya dilakukan di depan Kantor UNHCR Jalan HM Subrantas, Kota Pekanbaru.Selain orang dewasa, puluhan anak imigran juga ikut berdemonstrasi. Mereka membawa berbagai spanduk yang tulisannya meminta segera berangkatkan ke Negara Kanada atau Australia.
“Kita sudah lebih enam tahun berada di Riau. Kita datang ke UNHCR ini meminta segera diberangkatkan ke negara ketiga, karena Indonesia bukan negara tujuan kita. Kita ingin diberangkatkan ke Kanada atau Australia agar bisa menjadi warga negara sana,” kata Syawaludin Sahab, juru bicara imigran, Senin (19/8/2019).
Ketidakjelasan keberangkatan para imigran yang sudah bertahun-tahun di Pekanbaru membuat mereka resah. Selama tinggal di Indonesia mereka harus memenuhi aturan yang ada di Pekanbaru.
Kita ingin hidup layak. Kita ingin bekerja, mencari nafkah. Selama di sini kita tidak bisa berbuat apa apa, tidak bisa bekerja. Untuk itu kita mendesak UNHCR segera berangkat kami. Kita demo seperti ini agar dunia tau nasib kita,” ucap Imigran asal Afghanistan.
Aksi demo ini dikawal pihak kepolisian. Imigran yang bersatus pengungsi ini tinggal di berbagai tempat. Kebanyakan mereka dipisah-pisahkan sesuai negara masing-masing. Total imigran di Pekanbaru ada 1.008 orang. Para imigran diawasi Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim).
Editor : amran