PEKANBARU – Sejumlah pedagang melakukan aksi demo ke Universitas Riau di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (21/10/2019). Dalam aksi itu, sayur dan buah yang dibawa pedagang dilempar ke gerbang masuk kampus.
Kompas.com memberitakan, sayur dan buah tampak berserakan di pintu gerbang masuk kampus Universitas Riau. Sayur dan buah sebagian sudah hancur karena terinjak dan terlindas kendaraan yang melintas.
Ada tomat, wortel, bayam, kangkung, lobak, buah nenas, hingga pepaya. Hal ini cukup menjadi perhatian mahasiswa dan pengguna jalan. Arus lalu lintas pun sempat dibuat macet.
Menurut sekuriti kampus Universitas Riau, Abdul Karim, para pedagang tiba-tiba datang dan menggelar aksi demo sekitar pukul 12.30 WIB.
“Awalnya datang pihak kepolisian bahwa ada kabar orasi dari pedagang Pasar Kodim Pekanbaru. Setelah itu saya lihat emak-emak dan bapak-bapak sudah ramai membawa spanduk dari karton gitu” kata Abdul, sebagai mana diberitakan Kompas.com, Senin.
Saat menyampaikan orasi, para pedagang mengamuk dengan melemparkan sayur dan buah ke gerbang masuk kampus. Petugas keamanan kampus berupaya menghalangi dengan menutup pintu gerbang agar para pedagang tidak masuk areal kampus.
Abdul mengaku tidak tahu maksud dan tujuan pedagang melakukan demo di depan Universitas Riau. Apalagi, para pedagang sampai melempar sayur dan buah. Namun, informasi yang dia dapat, para pedagang demo dengan tujuan melarang mahasiswa unjuk rasa. Karena dengan adanya unjuk rasa mahasiswa, berdampak kepada penjualan sembako mereka menjadi menurun atau merugi.
“Dengar kabar seperti itu. Kalau yang saya lihat tadi, mereka mengamuk sama mahasiswa yang lewat sambil teriak jangan demo-demo,” kata Abdul.
Dia menyebutkan, jumlah pedagang yang melakukan aksi demo mencapai puluhan orang. Aksi demo itu berlangsung sekitar 15 menit, lalu pedagang pergi meninggalkan lokasi.
“Setelah orasi mereka langsung pergi. Ada yang bawa motor dan mobil,” ujar Abdul. Puluhan pedagang yang datang berdemo, dan melempar sayur kearah pintu gerbang kampus, merupakan para pedagang di Pasar Kodim.
Redaksi: Amran