Sumatratimes.com – Badan Persiapan Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR) menanggapi serius kekecewaan Ketua Umum BP3KR H Huzrin Hood, saat menghadiri Rapat Paripurna Istimewa Pelantikan DPRD Kepri 2019-2024, di Gedung DPRD Kepri, Senin (9/9/2019) lalu.
Mereka mengganggap Sekwan DPRD Kepri tidak menghormati para tokoh pejuang pemekaran daerah dengan menempatkan tempat duduk Ketua Umum BP3KR H Huzrin Hood, di tribun D, yang saat itu mengahadiri pelantikan Anggota DPRD Kepri.
Padahal dari catatan BP3KR salama ini disetiap acara-acara Pemprov Kepri, posisi tempat duduk Ketum BP3KR selalu bersama tamu undangan VVIP. Tapi kali ini tanpa alasan yang jelas, pihaknya ditempatkan di tempat duduk tamu undangan biasa, tribun D.
“Kami dari BP3KR mengganggap kejadian ini sebagai tindakan pelecehan kepada Ketum kami, Datuk Huzrin Hood, yang merupakan tokoh sentral pejuang pembentukan Provinsi Kepri ini,” ucap Ramdan, Ketua BP3KR Karimun dalam konferensi pers, di Kede Kopi Kijang Kencana, Tanjungpinang, Selasa (17/9/2019).
Hadir Ketum BP3KR Huzrin Hood bersama pengurus BP3KR dari beberapa kabupaten/kota di Kepri. Diawal acara Huzrin Hood mengutarakan bahwa selama ini dirinya selalu ditempatkan di ruang VVIP saat menghadiri perhelatan-perhelatan yang digelar Pemprov Kepri, termasuk di acara pelantikan DPRD sebelumnya.
Dia pun mengaku heran kenapa kali ini, yaitu pada pelantikan DPRD Kepri periode 2019-2024, tempat duduknya justru ditempatkan di tribun D. “Baru kali ini saya menghadiri acara dan ditempatkan di ruang D, yang biasanya ruang VVIP (A),” ungkap Huzrin Hood yang merupakan Tokoh Sentral Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepri itu.
Huzrin Hood merasa kecewa dan seperti dipermalukan saat acara pelantikan DPRD Kepri. Ia yang datang berbarengan dengan Plt Gubernur Kepri Isdianto dan para undangan VVIP lainnya, ke ruang paripurna harus menanggung malu, karena saat menuju tempat duduk di tribun A, pihak protokoler Sekwan tiba-tiba memintanya ke tempat duduk yang telah dipersiapkan di tribun D. Protes Huzrin Hood tak mendapat respon.
Usai pelantikan Huzrin Hood pun meluapkan kekecewaannya kepada media terkait insiden itu. Para tokoh pejuang Kepri di BP3KR, lalu marah besar dan mengajukan protes keras ke Sekwan DPRD Kepri Hamidi yang saat itu ditengahi Lis Darmansyah, waktu itu Ketua DPRD Kepri sementara.
Atas kejadian tersebut, Ramdan menyebut BP3KR perlu menyatakan sikap tegas. Dia mengatakan sikap tegas BP3KR memprotes keras tindakan pihak Sekwan yang dianggap telah melecehkan tokoh-tokoh pejuang provinsi Kepri.
Untuk itu, Ramdan meminta Sekwan DPRD Kepri Hamidi untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di media massa selama 3 hari berturut-turut.
“Kami minta Sekwan DPRD Kepri untuk segera menyampaikan permohonan maaf di media massa selama 3 hari berturut-turut,” tegas Ramdan.
Bila permintaan tersebut tidak dilakukan Sekwan, pihak BP3KR menganncam akan menggelar demonstrasi besar-besaran di DPRD Kepri. “Jika Sekwan tidak segera meminta maaf, BP3KR akan menggelar aksi dengan pengerahan massa yang cukup besar,” ujarnya. (sumber: suluhkepri.com)