Sumstratimes.com – Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi bertolak ke Belanda untuk menghadapi sidang Mahkamah Internasional. Peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu akan menghadapi tuduhan terlibat dalam kejahatan genosida kepada etnis Rohingya.
Ini adalah gugatan pertama terhadap Myanmar dan dihadapi langsung oleh Suu Kyi, yang juga menjabat sebagai Penasehat Negara.
Diberitakan Reuters, Suu Kyi bertolak dari bandara di ibu kota Naypyitaw menuju Den Haag pada Minggu (8/12). Kepergian Suu Kyi diantarkan oleh para pejabat dan pendukungnya.
Sehari sebelumnya, ribuan orang melakukan aksi di jalan untuk mendoakan dan mendukung Suu Kyi dalam sidang tersebut.
Rencananya pada Minggu sore, puluhan suporter Suu Kyi juga akan terbang ke Belanda untuk memberikan dukungan secara langsung.
Rencananya pada Minggu sore, puluhan suporter Suu Kyi juga akan terbang ke Belanda untuk memberikan dukungan secara langsung.
Pengadilan di Mahkamah Internasional atau ICJ akan berlangsung pada 10 hingga 12 Desember. Sebelum pengadilan digelar, sebanyak 16 hakim ICJ meminta jaminan untuk keselamatan Rohingya di Myanmar.
Gugatan atas Myanmar dilayangkan oleh negara Gambia yang mendapatkan dukungan dari negara-negara OrganisasiKerja Sama Islam (OKI).
Myanmar berdalih tindakannya tersebut untuk memberantas separatis Rohingya di Rakhine. Namun menurut laporan PBB, aksi Myanmar tidak proporsional.
Berbagai saksi mengatakan, ribuan warga Rohingya tewas dibantai oleh tentara dan pendukung Buddhis, tidak peduli pria, wanita, atau anak-anak, mereka diperkosa, dan rumah-rumah mereka dibakar. (sumber: kumparan.com)
Redaksi : Amran