Rokan Hilir – Ketua PKSmuda Rio Al Musata himbau Masyarakat Muslim jauhi maksiat jelang pergantian malam tahun baru Hijriah 2020
Pasalnya setiap pergantian akhir tahun kebanyakan para pemuda/pemudi dari Kalangan Umat Islam (muslim) di dapati Latah dan ikut serta dalam menyamarakkan tahun baru dengan cara yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Maka dari itu Ketua PKSmuda mengingatkan para orang orang tua untuk membimbing anak anaknya agar tidak merayakan tahun baru masehi dengan cara yang salah dan berlebihan.
Kita di anjurkan Oleh Nabi Agung Muhammad SAW saling mengingatkan dalam Kebaikan, dari itu mari kita jaga diri dan keluarga kita dari Api Neraka ujar Rio Almusata kepada Sumatratimes.com Jumat (13/12/2019).

Dikatakannya, Daripada Kaula muda mudi berbuat hal yang sia sia bahkan menjurus ke maksiat, lebih baik pada malam pergantian tahun baru nanti Umat Islam menyibukkan diri dengan Mengaji, zikir dan doa dan itu adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT untuk merenung tentang apa saja yang telah yang dikerjakan sepanjang tahun 2019 untuk terus berbenah di tahun 2020.
Pemerintah Rokan Hilir dan aparat Hukum kita harapkan agar rutin melakukan patroli menjelang akhir tahun ini guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, terlebih di kawasan batu enam yang selalu digunakan oleh anak muda untuk melakukan perbuatan negatif. sebut Rio Al Musata mengingatkan
Hal senada juga di sampaikan oleh Dahliyanda Hanifa selaku wakil ketua PKSmuda, ia juga menambahkan tempat tempat hiburan seperti tempat Karaoke tanpa izin atau yang lebih tepat nya karaoke izin usahanya telah habis, tapi masih tetap beroperasi seperti biasa harus ditindak lanjuti dengan tegas,
“Saya lihat di lapangan masih banyak perempuan – perempuan yang berpakaian minim lalu lalang di pusat kota Bagansiapiapi, kita sekali berharap pemerintah tanggap dalam hal ini, jangan sampai orang luar meracuni anak kemanakan kita di Bagansiapiapi ini.
Selanjutnya kata Anda, mohon perhatian Pemerintah yakni tentang masalah LGBT yang sudah marak di Kota Bagansiapiapi, agar dilakukan pembinaan kepada mereka agar bisa meminimalisir tumbuh kembangnya penyakit berbahaya ini.
” LGBT adalah penyakit mematikan
yang bisa menular kepada siapapun, untuk itu, kewajiban kita adalah membentengi diri dengan Iman. tutupnya. (Hendri).