SumatraTimes.co.id – Penantian panjang masyarakat Kecamatan Pujud, Senin, 20 Januari 2020, terujud dengan diresmikan Jembatan Kasang Bangsawan Baru, oleh Bupati Rohil H Suyatno.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penguntingan pita oleh Bupati Rohil H Suyatno. Bupati beserta unsur Forkopinda Rohil juga meninjau jembatan berkontruksi bertulang itu, dan badan jalan yang belum diaspal.
“Alhamdulillah bisa diresmikan sekaligus digunakan. Dulu saya pernah kesini masa kampanye. Saya melihat Langsung bahwa sebelum ada jembatan masyarakat menggunakan sampan saat membawa hasil panen hasil kebun,” kata Bupati H Suyatno.

Pembangunan jembatan ini menurut Bupati menelan biaya sekitar Rp 12 milyar. Dengan ada jembatan ini, Bupati berharapan bisa menekan kos transportasi serta waktu untuk kepentingan masyarakat baik yang berkebun maupun akses jalan masyarakat antara desa satu ke desa lainnnya.
Bupati meminta agar semua pihak menjaga agar jembatan yang kokoh ini bisa utuh dan digunakan dalam jangka waktu lama. Ia bahkan mencontohkan, kejadian banyak besi yang hilang di Bagansiapiapi sehingga jembatan terlihat kurang kokoh.
“Jangan sampai terjadi dan saya yakin masyarakat Pujud sangat kompak dan mau sana-sana menjaga fasilitas yang sudah dibangun pemerintah,” jelas Bupati.
Bahkan tak hanya berupa jembatan, Pemkab Rohil juga akan melakukan pembangunan jalan sepanjang 1,8 km sehingga akses masyarakat bisa sempurna melewatli jembatan ini. “Kita bersama DPRD akan anggarkan di APBD Perubahan Rohil. Pokoknya tahun 2020 ini harus tuntas,” tegas Bupati.
Camat Pujud, Hasyim SP, mengatakan bahwa keberadaan jembatan ini dapat menjadi icon wisata di wilayahnya setelah sebelumnya ada Tugu Ikan yang menjadi ciri Khas Kecamatan Pujud.

“Dengan adanya jembatan ini akses ke Rokan Hulu semakin singkat. Kita sudah coba. Bila selama ini ke Rokan Hulu memakan waktu 3 jam, sekarang bisa dipangkas menjadi 1,5 jam. Apalagi kalau jalan nantinya sudah diaspal maka bisa lebih cepat lagi,” kata Camat.
Menurutnya, Desa Kasang Bangsawan Baru dibelah oleh Sungai Batang Kumuh. Pada tahun 2000 penyeberangan memakai sarana transportasi air. Selanjutnya menuju arah ke barat melewat arah Kampung Tanjung Medan – Sei Meranti – Sei Meranti Darsussalam – Mahato menuju Rohul melalui jalan darat.
“Jarak tempuh itu bisa mencapai setengah hari, karena mengikuti alur air sungai. Setelah dibuka akses Tanjung Medan, kita sudah bisa lewat jalur darat ke Kasangbangswan Muda. Tetapi harus melewati Sei Tapah dan Sei Meranti kita ikut Jalan Lintas Danau Napangga, belok kiri, baru dapat Desa Kasangbangswan Muda,” jelasnya.
Karena kondisi inilah, Bupati tertarik dan membuka isolasi desa tersebut dilanjutkan dengan pembangunan jembatan yang diresmikan hari ini.
“Kami yakin ekonomi masyarakat akan terangkat, bahkan optimis lebih besar penghasilannya dibandingkan desa yang berada di Pujud induk,” tambah Camat. (hendri)
Redaksi/Editor: Amran