SumatraTimes.co.id – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) terus mengalami tekanan dalam beberapa hari belakangan. Melansir Bloomberg, Rupiah saat ini diperdagangkan pada level Rp15.315 per USD.
Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika mendekati sama dengan nilai tukar rupiah pada krisis moneter era reformasi, pada 20 tahun lalu.
Sementara itu, perbankan dalam negeri sudah mulai menjual Rupiah mendekati Rp16.000. Salah satunya, Bank BCA yang mematok kurs jual pada angka Rp15.965 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, mengatakan pelemahan rupiah tersebut disebabkan kondisi dunia yang masih sangat panik oleh penyebaran Virus Corona. Dari dalam negeri sendiri, pasar masih meragukan cara pemerintah menangani Covid-19.
“Pasar apatis terhadap kesiapan pemerintah Indonesia menangani Virus Corona. Wajar kalau Rupiah ke 16.000 apakah bisa tembus di atas 16.000 bisa saja. Tapi angka Rp16.000 ini adalah angka kunci kalau menyentuh bisa lebih parah lagi,” ujarnya, kepada merdeka.com, di Jakarta, Kamis (19/3).
Ibrahim mengatakan, pemerintah tergolong lamban dan tidak siap dalam menangani Virus Corona. Padahal, negara-negara lain saat ini sudah melewati masa panik serta siap menghambat agar tidak semakin banyak korban yang berjatuhan.
“Dari dalam negeri sendiri, tadi malam diumumkan bahwa yang terjangkit virus corona itu sudah cukup signifikan. Dan yang meninggal juga sampai tadi malam ada lagi penambahan. Artinya virus corona di Indonesia ini sekarang sedang berjuang,” jelasnya.
“Indonesia sedang berjuang kalau negara lain sekarang itu sedang menghambat bagaimana Virus Corona ini bisa dihambat. Indonesia adalah salah satu negara yang telat. Pada saat negara lain sudah mempersiapkan diri menahan laju Corona Indonesia masih tenang tenang saja,” tambahnya.
Dia menambahkan pasar saat ini sangat membutuhkan kebijakan baru pemerintah dalam menangani penyebaran Corona. Stimulus baru untuk bidang kesehatan sangat diperlukan agar pasar tetap tenang dan terkendali.
“Saat ini yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah kesehatan, Rumah Sakit yang memang mengurus virus corona. Sebab virus corona tidak hanya terjadi di kota besar, tetapi banyak di kota kecil yang sampai saat ini belum ada alatnya. Ini yang terus ditakutkan oleh pasar,” tandasnya. (sumber: merdeka.com)
Editor: amran