SumatraTimes.co.id – Pemkab Rohil mengelar Rapat Antsipasi Tindak Lanjut Perkembangan dan Penyebaran Terhadap Virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Rapat dilaksankan di Masa Pemkab Rohil di Jalan Perwira, Kota Bagansiapiap, Rabu malam, 18 Maret 2020.
Rapat dipimpin Bupati Rohil H Suyatno, hadir Wabup Rohil H Jamiludin, Setda Rohil HM Job Kurniawan, Kadiskes Rohil Hj Dahniar, Direktur RSUD dr Pratomo dr Tribuana Tungga Dewi, dan para Kepala Puskesmas.
Dandim 0321 Rohil Letkol Agung Rachmat Wahyudi, Kajari Rohil Gaos Wicaksono, Kapolsek Bangko Kompol Sasli Rais, Forkopimda, serta tokoh-tokoh warga Tionghoa, serta asisten, dan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Rohil.
Dari rapat yang dilangsungkan hampir dua jam itu, ditetapkan status Rohil Waspada Corona (Covid-19). Menyikapi status itu, semua kegiatan di lingkungan Pemkab Rohil dibatalkan, dan sekolah-sekolah diliburkan. Akan tetapi rumah sakit, puskesmas, rumah sakit swasta tetap buka melaksanakan pelayanan kesehatan.
Pemkab juga menghimbau kepada segenap masyarakat agar tidak berpergian keluyuran keluar rumah, atau berpergian ke keluar kota atau ke daerah lain, terutama daerah yang menjadi epidemi Corona Virus 2019 atau Covid-19.
“Kegiatan upacara pagi yang biasa dilakukan ditiadakan dulu. Begitu juga senam pagi. Kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak juga ditiadakan dulu, guna mengantisipasi penyebaran virus corona,” kata Bupati Rohil H Suyatno.
Bupati juga meminta kepada Dinkes, Puskesmas, pustu, pelayanan kesehatan swasta, mengambil tindakan segera jika benar ditemukan ada pasien suspec corona di Rohil. Daerah-daerah yang menjadi akses, masuknya warga dari luar negeri, seperti Panipahan, ujar Bupati, harus dilakukan pengawasan dengan cermat.
Agar pemberitaan dan penyampaian informasi dari pemerintah kepada media massa tidak simpang-siur, dan memudahkan konfirmasi, Bupati Rohil H Suyatno menunjuk Kadis Kesehatan Hj Dahniar, Direkrut RSUD dr Pratomo Tribuana Tungga Dewi, dan Dinas Infokom, sebagai sumber informasi corona virus.
Bupati bersama peserta rapat juga membahas peralatan kesehatan. Dinkes Rohil mengatakan saat ini hanya ada empat thermometer gun, stok masker yang menipis, dan diperuntukkan untuk karhutla. Harga alat pengukur tubuh itu, semakin mahal. Dinkes Rohil mengusulkan anggaran darurat pembelian peralatan, persiapan kamar kusus suspected corona Rp1 miliar.
“Jadikan dua milyar saja. Kalau harga alat pendeteksi tersebut sekarang ini mahal, ya beli saja. Jangan disebabkan harganya mahal, kita tidak memiliki peralatan tersebut. Segera beli peralatan untuk corona virus, dan persiapkan ruangan kusus,” tuturnya.
Kondisi Rohil yang terdiri dari perairan terbuka, ditambah rute darat, terang Bupati, menjadikan Rohil sangat rawan tersebar virus corona.
“Pelabuhan di Panipahan itu penumpang yang datang tolong discaner, juga yang datang ke Pulau Halang, banyak yang datang dari luar negeri, serta warga juga mohon discaner,” tutur Bupati.
Dikesempatan itu, Bupati juga menyampaikan agar libur sekolah disebabkan corona tidak dimanfaatkan buat jalan-jalan. Sebab, kata Bupati, ternyata banyak siswa jalan-jalan ke luar Rohil dimasa libur, dan tidak melasanakan belajar di rumah.
“Kepada dinas dan instansi Pemkab Rohil yang melaksanakan kerja di rumah, jangan sampai kosong kantornya. Misal kalau di sekretariat ada 12 pegawai, dibagi secara bergiliran siapa yang ngantor. Sehingga kantor tetap ada yang masuk bekerja,” ujar Bupati.
Sementara mengenai warga Rohil yang terkena atau suspect corona sampai saat ini belum ada. “Alhamdulillah sampai saat ini belum ada masyarakat Rohil yang positif corona, dan atau dirawat opname disebabkan terinveksi virus corona,” pungkas Bupati Suyatno. (amran)