SumatraTimes.co.id – Wali Kota Tanjungpinang H Syahrul meninggal dunia pada Selasa (28/4/2020).
Kabar meninggalnya Wali Kota Tanjungpinang Syahrul ini mengagetkan banyak pihak.
Pasalnya almarhum sempat menjalani perawatan selama 17 hari di rumah sakit, dan kondisi H Syahrul sempat dikabarkan membaik
Wali Kota Tanjungpinang Syahrul dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tanjungpinang, Selasa (28/4/2020) malam.
Syahrul meninggal setelah dirawat karena terkena Covid-19.
Pemakaman Syahrul langsung digelar malam hari karena protokol pemakaman Covid-19 menyatakan jenazah korban Covid-19 maksimal harus dimakamkan dalam 4 jam.
Tangis istri Wali Kota Tanjungpinang, Hj Juwariyah Syahrul (58), nyaris tak terdengar, saat proses pemakaman suaminya, H Syahrul SPd (60), Rabu (29/4/2020) malam, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Batu 5 Bawah, Jl Gatot Subroto, Kelurahan Kampung Bulang, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Demikian juga air mata ibu dari dua anak dan empat cucu ini, nyaris tak terlihat. Hj Juwariyah terlihat mencolok, sebab dia satu-satunya orang yang hadir di area pemakaman dengan berkursi roda.
Bukan karena petugas medik, wanita yang tiga dekade menemani Syahrul ini, juga sudah dua pekan berstatus pasien positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Dari jarak sekitar 4 meter, Juwariyah menyaksikan empat petugas TMP menurunkan keranda suaminya di liang lahat.
Tak berdiri, Juwariyah didudukkan di wheel chair (kursi roda) khusus. Dia dipandu seorang pria berseragam APD hazmat.
Tangis dan air mata wanita ini terbungkus masker 3M HN-59, face shield, dan hazmat suit.
Sementara Wakil Wali Kota, Rahma mengaku sangat terpukul atas kepergian ayah, sapaan akrab H Syahrul.
Rahma adalah orang yang paling syok mendengar kabar tersebut setelah pihak keluarga. Pasalnya, Ayah Syahrul bukan hanya sekedar partner kerja, melainkan orang tua, kakak, dan contoh tauladan Rahma.
“Dia sosok yang luar biasa, saya banyak belajar darinya,” kata Rahma.
Menurut Rahma, sosok Syahrul adalah orang yang akan selalu dirindukan bagi siapapun yang pernah mengenalnya. Makanya, kepergian yang begitu mendadak ini menyisakan kesedihan yang mendalam bagi dirinya pribadi dan dia yakin juga bagi masyarakat kota Tanjungpinang.
Senada dikatakan oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Teguh Ahmad Syafari yang merasakan kesedihan mendalam atas kabar kepergian Ayah Syahrul hari ini.
Walaupun baru masuk dalam jajaran Pemerintah Kota Tanjungpinang, namun ia mengaku telah lama mengenal Ayah Syahrul dan memuji almarhum dengan ungkapan yang baik.
“Kita semua berduka, bagi keluarga kita doakan semoga diberikan kesabaran dan semoga almarhum menjadi penghuni Surga, karena beliau orang baik bagi saya,” tutur Teguh.
Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Tanjungpinang, Rustam yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang telah memastikan kebenaran kabar berantai yang mengabarkan Wali Kota Tanjungpinang H Syahrul meninggal dunia.
Rustam mengajak seluruh warga Tanjungpinang mendoakan ayah Syahrul.
“Kita semua merasa berduka yang sangat mendalam, pemimpin kita meninggal dunia. Semoga ayah Syahrul mendapatkan tempat yang baik disisi-Nya, dan seluruh masyarkat saya harapkan bisa mendoakan almarhum ayah Syahrul,” tutur Rustam.
Rustam menjelaskan bahwa Wali Kota Tanjungpinang akan langsung di makamkan di Taman Makam Pahlawan Km 5 Tanjungpinang, pada hari ini juga.
“Almarhum akan di makamkan Ba’da Maghrib di Taman Makam Pahlawan,” jawab Rustam.
Ramai Disaksikan Warga
Petugas kepolisian dan TNI mengusir puluhan orang warga yang berada di dalam lokasi Taman Makam Pahlawan, tempat jasad Wali Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau H Syahrul, dimakamkan karena berisiko tertular Covid-19.
Komandan Kodim (Dandim) 0315/Bintan Kolonel (Inf) I Gusti Ketut Artasuyasa, di lokasi pemakaman, Selasa malam (28/4) menyatakan pada awalnya pihaknya mengimbau warga untuk tidak berada di lokasi pemakaman sesuai protokol kesehatan.
“Yang boleh berada di lokasi pemakaman adalah petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) sesuai protokol kesehatan penanganan pasien Covid-19 yang meningggal dunia,” katanya.
Namun, karena tidak semua warga meninggalkan lokasi tersebut. Akhirnya, sejumlah petugas mengusir warga agar tidak berada di dalam lokasi pemakaman.
Kerumunan warga masih terjadi di dekat lokasi pemakaman. Bahkan menutupi jalan yang dilalui mobil jenazah yang membawa jasad almarhum Syahrul. Petugas sempat berulang kali mengingatkan kepada warga untuk tidak berkerumun, namun diabaikan.
Berdasarkan pemantauan di dalam mobil ambulans terdapat anggota keluarga dari almarhum Syahrul. Mereka mengenakan APD berwarna putih. Jasad Syahrul dimakamkan sekitar pukul 21.00 WIB dengan menggunakan protokol kesehatan penanganan pasien Covid-19 yang meningggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri dr Tjetjep Yudiana, yang juga Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri, mengatakan, Syahrul meninggal dunia tepat pukul 16.45 WIB di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang.
Syahrul meninggal dunia bukan semata-mata disebabkan COVID-19, melainkan terdapat penyakit penyerta lainnya yakni pembengkakan ginjal, hipertensi dan diabetes.
Dimakamkan Tanpa Upacara Apapun
Wali Kota Tanjungpinang Syahrul dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pusara Bhakti Batu 5 Tanjungpinang, bersebelahan dengan makam mantan Gubernur Kepulauan Riau HM Sani.
Dandim 0315 Bintan Kolonel Inf I Gusti Ketut Artasuyasa mengatakan, proses pemakaman Wali Kota Tanjungpinang digelar tanpa proses upacara apa pun. Pemakamannya pun dilakukan sesuai protokol kesehatan penanganan Covid-19.
“Tidak ada proses upacara apa pun, namun lokasi makamnya bersebelahan dengan makam mantan Gubernur Kepri HM Sani,” kata I Gusti Ketut Artasuyasa melalui telepon, Selasa (28/4/2020).
I Gusti juga mengatakan untuk petugas yang melakukan pemakaman juga tidak sembarang. Petugasnya mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap sesuai protokol kesehatan.
Sebab hal ini dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Bahkan begitu lubang siap, jenazah dikebumikan.
“Kita berdoa semoga amal ibadah almarhum diterima sisi Tuhan,” jelas Artasuyasa.
Diakuinya, ia sempat kaget mendengar kabar kepergian Syahrul. Almarhum dikenal sebagai orang baik dan pekerja keras.
“Mungkin ini sudah janjinya, kita doakan yang terbaik buat almarhumah,” pungkas Artasuyasa.
Sebelumnya Syahrul dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib (RAT) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), dengan menggunakan mobil ambulans pada hari Sabtu (11/4/2020) pagi lalu.
Setibanya di rumah sakit, Syahrul segera dibawa ke ruang IGD untuk selanjutnya diisolasi. Setelah itu, kondisinya dikabarkan kadang stabil kadang kritis.
Pada tanggal 13 April 2020, Syahrul dinyatakan positif virus corona. Kondisinya dilaporkan kritis dan dibantu alat ventilator hingga ia tidak sadarkan diri.
Tjejep mengaku sebelumnya kondisi Wali Kota Tanjungpinang sempat membaik meski masih mengenakan ventilator sebagai alat bantu pernapasan.
Informasi dari tim kesehatan juga menyebutkan ginjal dan jantung Syahrul mulai berfungsi normal. Namun petang tadi, Syahrul dikabarkan meninggal.***
Sumber: TribunBatam/Kompas.com/Republika
Editor: amran