SumatraTimes.co.id – Sembako tahap IV rencananya akan dibagikan pada masyarakat terdampak Covid-19 pada pertengahan Juli.
Untuk pembagian sembako tahap IV ini merupakan sembako hasil bantuan BP Batam.
Walikota Batam H Muhammad Rudi, yang sekaligus Kepala BP Batam menyatakan, sembako akan tetap dibagikan kendati pun zona persebaran Covid-19 sudah berubah menjadi kuning.
“Sembako tetap lanjut, nanti di pertengahan Juli. Kalau yang ini dari BP Batam, sekaligus terakhir kita bagikan,” ujar Rudi, diwawancarai di Kantor Walikota Batam, Selasa (30/6/2020).
Adapun item sembako yang akan dibagikan serupa dengan sembako tahap I dan II dari Pemerintah Kota Batam. Pagunya sama yaitu Rp 300 juta, dengan item-item berupa 10 kilogram beras, 3 liter minyak goreng, dan 1 dus mie instan.
“Kalau (item sembako) BP Batam sama dengan kita (Pemko). Kalau Provinsi beda, sembako Provinsi nilainya lebih tinggi,” ujar Rudi.
Namun lebih lanjut, apabila ditemukan ada item sembako yang tidak tersedia, maka ada kemungkinan diganti dengan item bernilai sama.
Sebelumnya Pemerintah Kota Batam telah membagikan paket sembako tahap I pada April 2020, dan tahap II pada Mei 2020.
Selanjutnya Pemerintah Provinsi Kepri juga telah membagikan sembako tahap III, di bulan Juni 2020. Pembagian sembako Pemprov hanya dilakukan dalam 1 tahap saja.
8 Kecamatan Berstatus Zona Kuning
Sejak beberapa hari lalu, 8 kecamatan dalam peta situasi terkini Covid-19 yang ditetapkan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam berubah menjadi kuning.
Hal ini dibenarkan oleh Walikota Batam, Muhammad Rudi, selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 di Kota Batam.
“Kuning itu 8 yang ada, pulau 3 tidak masuk,” ujar Rudi, diwawancarai di Kantor Walikota Batam, Senin (29/6).
Penetapan status zona tersebut, menurutnya tergantung pada kriteria jumlah kasus yang ditetapkan untuk masing-masing warna zonanya.
“Kriteria yang kita mau misalnya, 1 sampai sekian, zonanya warnanya ini. Hijau dari berapa sampai berapa, kuning dari berapa sampai berapa,” ujarnya.
Di dalam peta Tim Gugus Tugas Covid-19, telah tercantum indikator masing-masing warna zona, yakni jumlah kasus di atas 31 ke atas termasuk ke dalam zona hitam, 21 – 30 termasuk zona merah, 12 – 20 termasuk zona oranye, 1 – 11 termasuk zona kuning, dan 0 kasus untuk zona hijau.
Menurut data tersebut, saat ini tidak ada satu Kecamatan yang jumlah kasus dirawat melebihi 11 orang, sehingga 8 Kecamatan seperti Sekupang, Batu Ampar, Sagulung, Bengkong, Lubuk Baja, Nongsa, Batam Kota, dan Sei Beduk tergolong dalam zona kuning.
“Kalau kita mengartikan yang sisa 31 orang itu zona kuning, berarti harus habis kalau mau zona hijau,” jelas Rudi.
Kendati sebagian besar wilayah telah berubah warna, Walikota mengaku masih belum puas. Targetnya, seluruh wilayah di Kota Batam dapat berubah warna menjadi hijau.
“Hari ini kita bersyukur sudah kuning, tapi belum sempurna karena ada satu kluster yang belum diselesaikan. Saya belum puas karena ini baru kuning, saya ingin ini jadi hijau,” ujar Rudi.
Langkah selanjutnya, pihaknya akan segera menghubungi Kementerian Kesehatan Singapura apabila zona wilayah sudah berubah menjadi hijau, untuk menyatakan bahwa Batam sudah aman dan terbebas dari Covid-19.
“Kalau ini semua sudah jadi hijau maka kita bisa sampaikan Batam sudah selesai. Maka kita minta buka lalu lintas manusia dari Singapura, Malaysia, ke kita,” tambah Rudi.***
Sumber: Tribun Batam
Editor: amran