SumatraTimes.co.id – Masyarakat Kecamatan Rupat meminta kepada PT Sumatra Riang Lestasi (SRL) untuk melanjutkan program tanaman kehidupan seperti yang sudah di sepakati pada tahun 2012 lalu.
Terkait tanaman kehidupan yang tidak terawat sejak tahun 2012 sampai tahun 2020, perwakilan PT SRL memohon maaf pada masyarakat di dua desa dan 4 kelurahan di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Permohonan tersebut disampaikan dalam pertemuan di Aula Kantor Camat Rupat, Jumat (3/7). Perusahaan kali ini berencana akan menganti tanaman kehidupan yang semula karet menjadi tanaman akasia.
Selain perwakilan dari PT SRL, pertemuan tersebut dihadiri oleh Camat Rupat, Khairunazris, STP MPA, Danramil 05/Rupat Kapten Inf. Sagino, Kabag Pemerintahan, Ketua LAM Rupat, Kades, Lurah, LPKM serta tokoh masyarakat.
“Sekali pun itu digantikan tanaman karet menjadi tanaman akasia kami mohon perusahaan harus memperhitungkan kompensasi yang 7 tahun,” minta salah seorang yang mewakili masyarakat.
Ketua BEM Fakultas Pertanian Rian Syaputra menegaskan bahwa ini semua merupakan bentuk kelalaian dan kurangnya keseriusan dari perusahaan PT SRL yang sekarang ini baru dibagikan kepada masyarakat untuk tanaman kehidupan.
“Sudah hampir 7 tahun permasalahan ini tidak ada kejelasan,” tutur Rian Syahputra.
Permasalahan yang sampai hari ini yang masih diperdebatkan, katanya, terkait tanaman kehidupan yang semulanya tanaman karet akan di ganti dengan tanaman akasia, hal tersebut mengundang pro kontra di tengah masyarakat.
Lanjut Rian Syahputra, kenapa sejak berdirinya perusahaan yang dulunya sudah sepakat untuk ditanami karet sekarang akan diganti lagi perusahaan dengan tanaman akasia.
“Permasalahan ini harus segera di selesaikan oleh pihak PTSR, Mau tidak mau perusahaan harus komitmen dengan kesepakan awal terhadap masyarakat Rupat terkait tanaman kehidupan. Jangan sampai keputusan sepihak yang nantinya bakalan menimbulkan kerugian masyarakat,” tutup Rian Syaputra.***