SumatraTimes.co.id – Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Maston, meminta kepada pemerintah daerah Rohil untuk bersabar menerapkan new normal di sekolah dimasa pandemi Covid-19, meskipun Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) berstatus zona hijau.
Bahkan Maston, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, meminta kepada pemerintah agar menunda pelaksanaan new normal di sekolah pada tahun depan.
“Pihak pemerintah harus banyak lebih bersabarlah, biarlah tahun 2021 (new normal di sekolah dilaksanakan). Melihat perkembangan Covid-19 sampai Desember 2020,” kata Ketua DPRD Rohil Maston, Senin, 6 Juli 2020, di Gedung DPRD Rohil di Batu Enam.
Apa lagi saat ini, terang Maston, daerah tengah bersiap melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Kalau sekarang ini tengah fokus pilkada, maka fokus lah pada pilkada. Biarlah satu-satu. Kalau semua mau diborong, kadisnya saja mungkin tidak sanggup. Kondisi ini juga kita takutkan,” tambah Maston.
Malah Maston balik bertanya, mana penting pendidikan atau kesehatan, nyawa dan keselamatan masyarakat. “Kalau kamu jawab kesehatannya kamu tulis. Tapi kalau saya keselamatannya, dari ekonomi juga berpengaruh,” imbuhnya.
Ketua Komisi B Bidang Keuangan dan Anggaran DPRD Rohil Budi Santoso, lebih kurang juga berpandangan sama. Budi Santoso menyebutkan penyebaran Covid-19 ini belum diketahui masuknya dari mana.
“Bukan Indonesia saja yang kewalahan mengatasinya. Negara maju di luar sana juga kewalahan. Lebih bagus ditunda saja (pelaksanaan new normal di sekolah),” kata Budi Santoso.
Disampaikan Budi Santoso, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) hendaknya lebih mengiatkan pembelajaran secara online, dan melakukan pengawasan pada pelaksanaan belajar di rumah.
“Kepada Dinas Pendidikan jalankan sistim pembelajaran online itu, dan lakukan pengawasan pembelajaran di rumah. Nah itu yang seharusnya dilakukan Disdik itu,” ucap Budi Santoso.
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) Rohil ini juga meminta kepada Pemkab Rohil untuk tegas menetapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada masa new normal di sekolah.
“Pemerintah harus tegaskan, tatap muka jangan dulu. Nanti kita serba sulit. Kita juga sudah banyak keluaran biaya untuk penangan Covid-19 ini. Sudah berapa miliar itu. Begitu di (daerah) sana sudah stop, kita disini terjangkit. Bagai mana? Kan berbahaya,” tandas Budi Santoso.***
Penulis: amran